Liputandelapan8.com, Jakarta – Revan Dan Haneen Dihantui Perasaan Bersalah, Revan dan Haneen tak pernah menyangka, pernikahan yang seharusnya jadi hari paling bahagia bagi mereka, justru berakhir bencana. Lebih dari 100 tamu yang datang untuk merayakan hari istimewa itu tewas karena jadi korban kebakaran.
Pada Selasa (26/9/2023), kebakaran yang dipicu kembang api menghanguskan gedung lokasi pernikahan mereka di Distrik Hamdaniya, Provinsi Niniwe, Irak. Sedikitnya 113 tamu tewas dan 150 lagi mengalami luka-luka.
tak bisa berkata-kata setelah 10 anggota keluarganya juga ikut jadi korban
Penyesalan dan kesedihan menghantui perasaan Revan dan Haneen. Untuk pertama kalinya kepada Sky News, mereka angkat bicara terkait insiden yang terjadi di malam pernikahan.
Keduanya berhasil selamat dari kobaran api, namun mereka mengatakan ‘merasa mati di dalam’. Bagaimana tidak, Revan, sang mempelai pria, kehilangan 15 anggota keluarganya dalam kebakaran itu.
Haneen, mempelai wanita, tak bisa berkata-kata setelah 10 anggota keluarganya juga ikut jadi korban, termasuk ibu dan saudara laki-lakinya. Sementara itu ayah Haneen masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Bencana itu membuat mereka merasa tidak sanggup lagi hidup di kampung halamannya, akibat trauma yang mendalam.
“Sudah cukup, kami tidak bisa tinggal di sini lagi. Tidak lagi. Maksudku, setiap kali kamu mencoba untuk mendapatkan kebahagiaan, sesuatu yang tragis terjadi pada kami dan menghancurkan kebahagiaan itu. Jadi, yang terbaik adalah kami pergi,” ujar Revan, seperti dilansir Sky News.
Pria 27 tahun itu menambahkan, “Memang benar kami duduk di sini di hadapan Anda dan masih hidup. Tapi di dalam kami sudah mati. Kami mati rasa. Kami sudah mati di dalam.”
Api dilaporkan mulai menyala pada pukul 22.45, ketika Revan dan Haneen berdansa di tengah ballroom. Meskipun laporan awal menyatakan bahwa kembang api yang dinyalakan saat mereka menari adalah penyebab kebakaran tersebut, Revan meyakini api tersebut, entah bagaimana, bermula dari langit-langit.
“Mungkin karena korsleting, saya tidak tahu. Tapi apinya berasal dari langit-langit. Panasnya terasa.. Saat saya mendengar bunyi berderak, saya melihat ke langit-langit,” ujarnya.
Saya terus menyeretnya dan mencoba mengeluarkannya dari pintu dapur.
Di tengah kepanikan, Revan berusaha menyelamatkan istrinya yang saat itu kesulitan berjalan, karena gaun pengantin yang berat dan bervolume. Sambil berlari, dia menggandeng dan terus menyeret sang istri hingga menuju ke tempat yang aman.
“Saya menarik istri saya dan mulai menyeretnya. Saya terus menyeretnya dan mencoba mengeluarkannya dari pintu dapur. Saat orang-orang melarikan diri, orang-orang menginjak-injaknya. Kakinya terluka,” cerita Revan.
Kehilangan begitu banyak anggota keluarga, pasangan pengantin baru ini hanya bisa berduka. Dua yang sangat dalam.
“Kerabat kami, teman-teman kami, orang-orang yang kami cintai semuanya telah tiada.. Dua hari yang lalu kami menguburkan pamannya (Haneen) dan kedua putrinya. Kemarin kami menguburkan pamannya yang lain. Hari ini kami menguburkan putrinya dan kami menguburkan ibunya. Ayahnya (Haneen) Kondisinya kritis. Kami belum tahu kondisinya seperti apa,” kata Revan lagi.
“Di malam pernikahan… kenapa ini bisa terjadi? Apa yang telah kami lakukan? Kenapa ini bisa terjadi?” pungkasnya.