Liputandelapan8.com, Jakarta – Google membayar sekitar $20 miliar setiap tahun kepada Apple untuk menjadi mesin pencari default di iPhone. Google saat ini sedang menghadapi tuntutan hukum oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ) atas perilaku monopoli, dengan tuduhan penyalahgunaan posisi dominannya di pasar. Mereka diduga menggunakan praktik ini untuk menekan pesaing dan juga mendesak perusahaan lain, termasuk Apple, untuk menandatangani perjanjian kerja sama.
Sebelumnya, beberapa sumber telah melaporkan bahwa Google menghabiskan $9,5 miliar pada tahun 2018, $11 miliar pada tahun 2020, dan $15 miliar pada tahun 2021. Pengeluaran ini dilakukan untuk menjaga statusnya sebagai mesin pencari default di produk Apple. Namun, menurut statistik terbaru dari perusahaan analisis keuangan Bernstein, Google sebenarnya mengeluarkan lebih dari jumlah tersebut. Perjanjian Layanan Informasi (ISA) antara kedua perusahaan teknologi ini mungkin bernilai sekitar $18-20 miliar per tahun, yang menyumbang sekitar 14-16% dari keuntungan tahunan Apple.
Apple juga bisa kehilangan keuntungan miliaran dolar jika Google kalah dalam gugatannya
Jumlah sebenarnya yang dibayarkan oleh Google kepada Apple dianggap sebagai bukti perilaku monopoli yang dihadapi Google. Menurut Bernstein, ada kemungkinan besar pengadilan federal akan memutuskan melawan Google dan memaksa perusahaan tersebut untuk mengakhiri perjanjian tersebut. Artinya, Apple bisa saja kehilangan pendapatan miliaran dolar.
Namun, diperkirakan Apple akan segera mencapai kesepakatan serupa dengan perusahaan mesin pencari lainnya. Selain itu, perusahaan masih dapat mempertahankan kemitraan Informasi Layanan dengan Google di luar pasar Amerika.
Apple belum memberikan tanggapan terkait jumlah yang dibayarkan oleh Google. Namun, Eddy Cue, wakil presiden senior di divisi layanan perusahaan, menjelaskan di pengadilan pekan lalu bahwa mereka memilih Google karena menganggapnya sebagai mesin pencari terbaik saat ini.
Departemen Kehakiman AS memiliki waktu hingga pertengahan Oktober untuk menemukan bukti dan menyampaikan argumennya di pengadilan. Pihak perusahaan akan memberikan kesaksian hingga akhir November, setelah itu kedua belah pihak akan menyampaikan argumen dan usulan mereka. Saat ini, Uni Eropa juga mewajibkan perangkat untuk memasang “antarmuka seleksi” sejak awal agar pengguna dapat dengan mudah mengakses mesin pencari selain Google.