Liputandelapan8.com, Jakarta – Para ilmuwan mengungkap peta otak manusia terbesar dan paling detail dengan susunan dan aktivitas 3.300 jenis sel otak.
Sel Purkinje, sel saraf besar di otak kecil, terletak di bagian belakang dan bawah otak. Penelitian baru tentang pemetaan sel otak manusia diterbitkan pada 12 Oktober dalam bentuk 21 artikel penelitian. Diterbitkan dalam 3 jurnal: Science, Science Advances, dan Science Translational Medicine. “Ini bukan hanya sebuah atlas tetapi sebenarnya membuka bidang yang benar-benar baru, di mana Anda dapat mengamati otak hewan dengan resolusi seluler yang sangat tinggi yang seringkali tidak mungkin dilakukan sebelumnya,” kata Ed Lein, ahli saraf di Allen Institute for Brain Sciences, penulis utama lima makalah penelitian.
Penelitian baru ini dilakukan di bawah proyek besar Institut Kesehatan Nasional AS (NIH). Proyek yang diluncurkan pada tahun 2017 ini bertujuan untuk membuat katalog sel-sel di otak tikus, manusia, dan primata non-manusia.
Mengurai fungsi-fungsi sel otak
Sel-sel yang dipetakan mencakup neuron – sel otak yang berkomunikasi melalui pesan listrik dan kimia – dan sel lain dalam jumlah yang sama. Otak orang dewasa mengandung sekitar 86 miliar neuron, plus atau minus 8 miliar, dan sekitar 84 miliar sel lainnya.
Tim ilmuwan menggunakan teknik transkripsi dan membuat katalog semua RNA di setiap sel. RNA adalah molekul genetik yang berisi instruksi untuk membuat protein dan melakukan sejumlah pekerjaan penting lainnya. Mereka juga menggunakan epigenetika untuk memeriksa sinyal kimia yang ada di atas DNA dan mengontrol bagaimana gen digunakan. Studi individu yang termasuk dalam proyek ini berisi data dari ratusan ribu hingga jutaan sel otak.
Dengan menggabungkan teknik-teknik ini, tim menciptakan peta seluler otak berkembang dan dewasa. Serta otak beberapa kelompok primata lainnya, seperti marmoset (Callithrix) dan kera (Macaca). Dari sana, mereka dapat langsung membandingkan otak manusia dan primata, menunjukkan bahwa banyak jenis sel di otak manusia juga ditemukan pada simpanse dan gorila. Namun meski berbagi jenis sel yang sama, aktivitas gen sel-sel tersebut pada manusia dan primata sangat berbeda, menyebabkan perbedaan dalam sel terkoordinasi.
Meski penemuan peta otak manusia paling detail belum pernah terjadi sebelumnya, peta otak manusia hanyalah sketsa pertama tim peneliti. Selanjutnya, mereka ingin menguraikan fungsi sel-sel baru yang ditemukan di otak, yang sebagian besar terletak jauh di dalam otak, pada struktur seperti batang otak. Mereka juga ingin memahami bagaimana aktivitas gen berbagai sel berkontribusi terhadap perkembangan penyakit neurologis.