Liputandelapan8.com, Jakarta – Kisah Donnaruma Yang Rumahnya Dirampok, Gianluigi Donnarumma membagikan pengalaman yang dialaminya saat menjadi korban perampokan. Kiper Paris Saint-Germain ini amat ketakutan disandera perampok. Komplotan garong merampok kediaman Donnarumma dan tunangannya, Alessia Elefante, di kawasan Arrondisement 8, Paris. Perampok memasuki rumah Donnarumma pada dini hari waktu setempat.
Para perampok mengikat Donnarumma dan Alessia dan mengambil barang-barang pribadi senilai 500 ribu euro. Donnarumma dan Alessia berhasil melarikan diri ke hotel dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Mengalami luka ringan akibat kejadian perampokan ini
Gianluigi Donnarumma mengalami luka ringan akibat kejadian perampokan ini. Alessia tidak mengalami cedera fisik, tapi masih dihantui trauma.
Donnarumma dimintai keterangan polisi terkait kasus perampokan ini. Dia sampai harus melewatkan laga pramusim Paris Saint-Germain menghadapi Le Havre.
Melansir Football Italia, Donnarumma mengaku tak berkutik ketika komplotan garong tiba-tiba sudah berada di rumahnya pada dini hari. Pesepakbola Italia itu terutama mencemaskan kondisi Alessia.
“Tiba-tiba menemukan diri Anda pada pukul tiga pagi dengan orang-orang di rumah Anda, saya pikir itu adalah perasaan terburuk yang dapat Anda miliki. Saya tidak bisa bergerak dan Alessia terpaksa menyerahkan semua barang berharga kami,” kata Donnarumma, dikutip dari Football Italia.
Takut kalau-kalau mereka akan menyakitinya
“Saya tidak bisa bicara terlalu detail, ada penyelidikan yang sedang berlangsung dan saya sedang dalam perjalanan ke polisi Prancis untuk mencoba merekonstruksi semua yang terjadi. Pagi ini saya dan tunangan harus meninggalkan flat untuk memungkinkan penyelidikan dilakukan, dan kami sementara ini tinggal di hotel,” sambungnya.
“Ketakutannya begitu besar, terlebih sesuatu bisa saja terjadi pada Alessia. Saya tidak berdaya, terikat, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya tidak bisa berbahasa Prancis dengan baik dan sulit untuk menjelaskan kepada orang-orang itu di mana semuanya berada.”
“Alessia, yang masih ketakutan sampai hari ini, dipaksa menemani mereka. Saat-saat yang sangat panik dari teror yang mendalam, terutama ketakutan untuknya. Takut kalau-kalau mereka akan menyakitinya,” demikian kata Gianluigi Donnarumma.