Liputandelapan8.com, Jakarta – Respon Zara Tentang Iklan Kontroversialnya, Zara sedang berada di tengah pusaran kontroversi setelah merilis iklan yang dianggap menyindir konflik di Gaza, Palestina. Seruan boikot menggema, Zara akhirnya menarik iklan tersebut dari situs dan media sosialnya.
Namun, Inditex selaku induk perusahaan retail fashion tersebut mengatakan kepada Reuters, Senin (11/12/2023), bahwa penarikan itu merupakan bagian dari penyegaran konten yang memang biasa dilakukan secara rutin.
Zara menampilkan foto kampanye koleksi Zara Atelier
Ancaman pemboikotan dari para pendukung Palestina tidak ditanggapi secara spesifik. Tapi Inditex mengklaim bahwa ide tema pemotretan tersebut sudah tercetus pada Juli, kemudian terlaksana pada September. Adapun perang di Gaza pecah setelah dipicu oleh serangan pejuang Hamas terhadap warga sipil Israel pada 7 Oktober.
Zara menampilkan foto kampanye koleksi Zara Atelier yang diduga menggambarkan korban pemboman dan penembakan di jalur Gaza. Model senior Amerika Serikat Kristen McMenamy menjadi salah satu bintangnya.
Foto yang diunggah di media sosial itu memperlihatkan sang model berdiri di sebuah ruangan dengan boneka-boneka yang ditutupi kain putih dikelilingi puing-puing. Di foto lain, McMenamy memegang ‘tubuh’ terbungkus kain yang tampak seperti kafan.
“Zara Atelier. Collection 04_The Jacket. Koleksi edisi terbatas dari rumah mode ini merayakan komitmen kami terhadap keahlian dan semangat untuk ekspresi artistik,” tulis Zara pada caption foto di unggahan X (dulu Twitter).
Unggahan tersebut langsung banjir hujatan netizen dan tagar #BoycottZara sempat trending di X. Akun Instagram McMenamy juga tak luput dari serangan netizen.
Bukan kali pertama Zara dituduh anti-Palestina
“Kampanye Zara terbaru menggambarkan apa yang tampak seperti mayat yang dibungkus dalam kain berwarna putih, mengingatkan pada cara pemakaman tradisional Muslim, serta batu, debu, dan puing-puing. Apa yang mereka pikirkan? Hal ini (seperti) disengaja pada saat ini,” tulis seorang pengguna X.
Agresi militer Israel di Gaza dan Tepi Barat telah memakan korban hingga 18.000 orang. Banyak di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
BBC mengabarkan, beberapa toko Zara di Spanyol menampilkan properti yang sama dari iklan kontroversial tersebut di jendela etalasenya. Spanyol, negara asal Zara, termasuk satu dari segelintir bangsa di Eropa yang vokal menyerukan kemerdekaan Palestina.
Ini bukan kali pertama Zara dituduh anti-Palestina. Pada 2021, kepala desainer Zara, Vanessa Perilman, mengirim pesan yang menyudutkan Palestina melalui Instagram kepada model Palestina Qaher Harhash.
“Mungkin jika masyarakat Anda berpendidikan maka mereka tidak akan meledakkan rumah sakit dan sekolah yang dibiayai Israel di Gaza,” tulis Perilman dalam tangkapan layar yang dibagikan oleh model tersebut dan diunggah kembali oleh akun Diet Prada.
“Orang Israel tidak mengajari anak-anak untuk membenci atau melempari tentara dengan batu seperti yang dilakukan masyarakat Anda,” katanya.