Liputandelapan8.com, Jakarta – Tukang Kebun Jadi Calon Pewaris Cucu Hermes, cucu pendiri Hermes, Nicolas Puech, berencana mengadopsi mantan tukang kebunnya. Tak hanya itu, pria berusia 80 tahun ini juga disebut akan mewariskan kekayaannya sebesar US$11 miliar atau sekitar Rp 170,5 triliun.
Nicolas Puech merupakan generasi kelima keturunan Thierry Hermes, pendiri rumah mode Hermes pada 1837. Seperti dikutip dari Forbes, dia telah mengundurkan diri dari dewan pengawas Hermes, namun masih memiliki sekitar 5% saham perusahaan.
Mereka akan mewarisi sebagian besar kekayaan Nicolas
Nicolas Puech, yang masih melajang dan tidak memiliki anak, telah meminta tim kuasa hukumnya. Untuk menangani proses adopsi mantan tukang kebunnya, seorang pria berusia 51 tahun. Tukang kebun yang tidak diungkap identitasnya itu memiliki istri berdarah Spanyol dan dua orang anak.
Seperti dilaporkan media Italia, Sky TG24, mereka akan mewarisi sebagian besar kekayaan Nicolas. Termasuk properti di Marrakesh, Maroko dan Montreux di Swiss yang bernilai total US$5,9 juta atau sekitar Rp 92,1 miliar, yang sudah mereka peroleh meskipun belum resmi diadopsi.
Proses adopsi diperkirakan akan melalui tahapan yang rumit. Sebab keputusan untuk mengadopsi orang dewasa, terutama di Swiss -tempat di mana Nicolas tinggal- jarang terjadi dan memerlukan persyaratan rumit.
Adopsi orang dewasa hanya diperbolehkan jika ‘anak angkat’ tersebut tinggal bersama pihak yang mengadopsinya selama sekurang-kurangnya satu tahun, ketika dia masih di bawah umur. Oleh sebab itu rencana adopsi Nicolas ini dinilai sangat kompleks dan tidak biasa.
Menurut Fortune, langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya lebih lanjut oleh Nicolas untuk membentuk kembali penerima manfaat dari tanah miliknya yang besar, yang diperkirakan menguasai sekitar 5% atau 6% kepemilikan atas Hermes yang bernilai US$220 miliar.
Pada2014, Nicolas mengundurkan diri dari dewan pengawas perusahaan setelah rival fashion-nya, LVMH mengakuisisi 23% saham Hermes. Akuisisi tersebut disinyalir sebagai bagian dari tawaran pengambilalihan, yang sebagian besar dilakukan secara diam-diam.
Sementara anggota keluarga Hermes yang lain mendirikan perusahaan induk dengan saham mereka untuk memblokir pengambilalihan oleh LVMH, Nicolas tetap mempertahankan sahamnya. Perseteruan dengan anggota keluarga inilah yang diduga memengaruhi pilihan ahli warisnya yang tidak konvensional.