Liputandelapan8.com, Jakarta – Remaja Di Korut Dihukum 12 Tahun Kerja Paksa, nonton drama Korea sudah jadi hiburan banyak orang kala senggang bahkan hobi yang sulit ditinggalkan. Tapi sesuatu yang tampak sepele itu tidak bisa dilakukan dengan bebas di Korea Utara. Dilaporkan jika orang yang ketahuan menikmati hiburan dari negara tetangga bisa dihukum berat. Seorang remaja bahkan dijatuhi kejar paksa karenanya.
Mereka dijatuhi hukuman 12 tahun kerja paksa
Sebuah video yang beredar menampilkan proses pengadilan dua remaja berusia 16 tahun di Korea Utara. Dikatakan jika mereka dijatuhi hukuman 12 tahun kerja paksa. Dilaporkan BBC, keduanya melakukan sebuah kesalahan besar yakni mengkonsumsi drama dari Korea Selatan. Apalagi bukan hanya menonton, mereka juga diketahui menyebarkannya.
Di Korea Utara, segala produk dari negara tetangga memang dilarang keras, termasuk drama dan acara televisi. Meski tidak diperbolehkan, banyak yang diam-diam menikmati konten-konten negara tetangga yang biasanya didistribusikannya dari hard disk. Tentu mereka harus menerima konsekuensi jika ditangkap, dipenjara bahkan dihukum mati.
“Budaya rezim boneka busuk telah menyebar bahkan hingga ke kalangan remaja. Mereka baru berusia 16 tahun, tapi mereka menghancurkan masa depan mereka sendiri,” kata narator berita dilansir BBC.
Menerima hukuman yang keras hanya untuk menonton drama tapi keduanya bisa disebut ‘beruntung’. Menurut sumber, sebelumnya dia pernah dipaksa melihat pria 22 tahun ditembak oleh pasukan bersenjata karena mendengarkan musik KPop dan membagikannya kepada teman.
Terdengar kejam tapi hukuman tersebut tidak berlaku seketat itu untuk konten-konten dari negara lain. “Jika kau tertangkap menonton drama Amerika, kamu bisa lolos dengan sogokan tapi jika kamu menonton drakor, kamu akan ditembak. Untuk orang Korea Utama, drakor seperti narkoba yang membantu mereka melupakan kesulitan di keseharian,” kata seorang pembelot.
Bagi pemerintah Korea Utara, kekaguman atas rezim Korea Selatan adalah salah satu ancaman terbesar. Mereka menganggap sebagai sesuatu yang bisa menghancurkan masa depan anak muda.
“Di Korea Utara, kami belajar bahwa hidup di Korea Selatan lebih buruk dari kita tapi ketika kamu menonton drama Korea Selatan. Itu benar-benar dunia yang berbeda. Sepertinya pemerintah Korea waspada tentang itu,” kata pembelot lain.