Liputandelapan8.com, Jakarta – Mantan Pemain Everton Dipenjara Seumur Hidup, Li Tie, yang dulu pernah membela Everton di Premier League, divonis penjara seumur hidup di negeri asalnya, China, atas kasus korupsi. Mengutip Daily Mail, Li Tie dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi sepakbola. Secara spesifik “menerima dan menawarkan suap” di antara periode 2019 dan 2021.
Melakukan pengaturan skor (match fixing) saat masih menangani klub di China
Dalam wawancara dengan stasiun televisi CCTV, Li disebut mengaku sudah membayar 330 ribu paun (Rp 6,5 miliar) agar bisa melatih timnas China. Selain itu, sosok 46 tahun tersebut juga mengungkap perannya dalam melakukan pengaturan skor (match fixing) saat masih menangani klub di China, dengan tujuan agar timnya mendapatkan promosi.
Menurut Mark Dreyer, seorang jurnalis dan penulis yang berbasis di China, Li Tie kini sudah dinyatakan bersalah dan divonis hukuman penjara seumur hidup. Jauh sebelum kasus skandalnya, Li Tie pernah menjadi salah satu talenta paling berbakat yang pernah dimiliki Negeri Tirai Bambu. Hal itu pula yang mengantarnya ke Premier League Inggris.
Pada Agustus 2002, Everton resmi meminjam Li Tie dari klub Liaoning dalam sebuah kesepakatan yang turut melibatkan Kejian, perusahaan telekomunikasi China yang ketika itu mensponsori The Toffees.
Kehadiran Li Tie pada awalnya cuma dianggap demi kepentingan bisnis. Tapi performanya di lapangan menjawab keraguan. Di musim 2002/2003, David Moyes menurunkannya sebanyak 29 kali di Premier League dengan mayoritas penampilannya adalah sebagai starter. Saat itu Everton berhasil finis di posisi ketujuh.
Dipermanenkan dari Liaoning dalam transfer sebesar 1,2 juta paun
Performa Li Tie, yang ketika itu banyak diturunkan Moyes sebagai gelandang bertahan, membuat Everton kemudian bersikeras mempertahankan dirinya. Statusnya pun dipermanenkan dari Liaoning dalam transfer sebesar 1,2 juta paun pada 12 Agustus 2003. Ia diikat kontrak dengan durasi tiga tahun.
Apes buat Li Tie, serangkaian cedera kemudian membuatnya banyak menepi. Ia juga tidak kunjung mampu tampil ke performa terbaiknya. Everton melepasnya pada musim panas 2006.
Di Inggris, Li Tie juga sempat membela Sheffield United. Tapi cedera masih saja membayanginya. Ia kembali ke China pada tahun 2008 untuk membela Chengdu Blades sebelum akhirnya gantung sepatu di Liaoning pada 2011.
Setelah tidak lagi bermain, Li Tie mulai merintis karier melatih. Pada musim panas 2012, ia menerima ajakan Marcelo Lippi untuk menjadi salah satu asistennya di Guangzhou Evergrande.
Peran Li Tie sendiri sebagai pelatih kepala mulai dilakoni di Hebei China Fortune pada Agustus 2015 selepas kepergian Radomir Antić. Di tahun yang sama, Li mengantar klubnya promosi ke Liga Super China.
Saat menangani Wunan Zall (2017-2019), Li Tie juga membuat sukses serupa. Tiket ke Liga Super China diraihnya bersama Wunan Zall, yang sebelum itu sudah lima tahun absen di divisi teratas kompetisi negaranya.
Pada tahun 2019, Li Tie menjadi caretaker timnas China setelah pengunduran diri Marcelo Lippi. Pada 2 Januari 2020 barulah Li Tie resmi ditunjuk sebagai pelatih tetap, menempati posisinya itu sampai 2021. Sebagai pelatih timnas China, Li Tie memgantar timnya meraih enam kemenangan dari total 12 pertandingan.