Liputandelapan8.com, Jakarta – Dalam industri penerbangan, orang selalu memikirkan ketelitian dalam setiap detailnya, namun tidak ada yang mengerti mengapa biasanya kekurangan baris ke-13 di pesawat.
Mengapa biasanya ada kekurangan baris 13 di pesawat?
Budaya Barat sering percaya bahwa angka 13 adalah angka sial, membawa banyak risiko. Hal ini membuat banyak maskapai penerbangan di seluruh dunia melewatkan jumlah kursi 13 dan “melompat” langsung dari kursi nomor 12 ke 14.
Desain nomor kursi berdasarkan takhayul mungkin tampak aneh, tetapi itu adalah fakta yang telah diterapkan selama bertahun-tahun. Namun, perubahan ini diperkenalkan oleh maskapai penerbangan yang telah mempelajari prosedur pengoperasian maskapai dengan cermat. Karena ini adalah profesi dengan banyak keistimewaan, tidak mungkin bekerja secara emosional.
Ini juga membantu beberapa pelanggan merasa lebih aman saat duduk di pesawat dan tidak perlu khawatir duduk di kursi tersebut secara tidak sengaja selama perjalanan. Namun, banyak orang yang berbeda, mereka merasa setiap kursi sama saja, asalkan maskapai memberikan kenyamanan.
Angka 14 dan 17 juga dikatakan sial
Di beberapa negara seperti Italia atau Brazil, angka 17 dianggap sial, bukan 13. Karena di sini angka 17 biasanya ditulis XVII. Bila kita membalik posisi hurufnya, kita mendapatkan huruf VIXI. Kata ini dalam bahasa Latin berarti “hidupku sudah berakhir”. Lufthansa adalah salah satu maskapai terkemuka yang membuang baris ke-17 untuk menghormati takhayul ini.
Bagi China atau beberapa negara Asia lainnya, angka 4 atau 14 dianggap sebagai angka sial. Dalam bahasa Tionghoa, pengucapan kedua angka ini mirip dengan pengucapan kata mati. Selain itu, banyak gedung di China juga tidak memiliki lantai 4 dan 14. Namun maskapai penerbangan nasional seperti Cathay Pacific dan Hong Kong Airlines mengklaim bahwa kekurangan kursi 4 dan 14 karena sistem rating nomor, bukan karena takhayul.
Jadi itulah alasan mengapa biasanya setiap maskapai pesawat ada tidak menyediakan baris 13 di pesawat.