Liputandelapan8.com, Beijing – China telah memulai pengujian radioaktif terhadap makanan laut yang diimpor dari Jepang. Menyusul kekhawatiran tentang Jepang yang membuang air limbah olahan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut.
Pada tanggal 18 Juli, kantor berita Kyodo mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa China telah memulai pengujian radioaktif terhadap makanan laut yang diimpor dari Jepang. Menyusul kekhawatiran tentang pembuangan air limbah olahan Jepang dari pabrik tenaga nuklir Fukushima ke laut.
Menurut proses pemeriksaan baru, waktu izin untuk makanan laut dingin dan beku masing-masing diperkirakan memakan waktu hampir 2 minggu dan 1 bulan. Namun, sumber tersebut mengatakan bahwa proses ini baru dilakukan di Jepang, bukan di China.
China meningkatakan pengasawan
Pada 7 Juli, petugas bea cukai China mengumumkan bahwa mereka akan “meningkatkan pengawasan” dan “mengambil semua tindakan yang diperlukan tepat waktu sesuai dengan perkembangan situasi.”
Langkah ini termasuk memperpanjang kewajiban bea cukai untuk barang-barang tertentu yang diimpor dari Jepang.
Menurut sumber tersebut, Kementerian Pertanian dan Kementerian Luar Negeri Jepang sudah mulai membahas cara untuk mengatasi masalah tersebut.
Dalam sebuah laporan yang disampaikan kepada pemerintah Jepang bulan lalu. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyimpulkan bahwa skema pembuangan air limbah sesuai dengan standar keamanan global dan akan berdampak kecil terhadap lingkungan, manusia dan lingkungan.
Sisi Tokyo bertujuan untuk membuang air radioaktif yang diolah ke laut mulai musim panas ini.
Namun, China meminta Jepang untuk berhenti mengimplementasikan rencana ini. Mengatakan bahwa penilaian keselamatan IAEA tidak berarti “lampu hijau” untuk pembuangan “air limbah radioaktif” ke laut.
Beijing juga memperingatkan akan memperketat pembatasan impor makanan dari Jepang. Untuk bagiannya, Jepang menolak sudut pandang China.
Sejak kecelakaan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima pada tahun 2011. China telah melarang impor makanan dari Fukushima dan sembilan prefektur lainnya di Jepang karena alasan keamanan.
Menurut Kyodo, tidak terkecuali China akan semakin memperketat kontrol impor makanan jika Jepang mulai membuang limbah dalam waktu dekat.