Liputandelapan8.com, Jakarta – Pada 25 Juli, sebuah pesawat pemadam kebakaran jatuh di pulau Yunani Evia, menewaskan dua pilot di dalamnya.
Dalam beberapa minggu terakhir, suhu di seluruh Eropa telah meningkat, dan kebakaran hutan berkobar di beberapa pulau wisata di Yunani.
Negara-negara di kawasan mengirimkan banyak pesawat pemadam kebakaran untuk mendukung negara ini.
Pada 25 Juli, sebuah pesawat pemadam kebakaran jatuh di pulau Evia, menewaskan dua pilot di dalamnya.
Ratusan petugas pemadam kebakaran, dengan dukungan pasukan dari Turki dan Slovakia, sedang memadamkan api yang berkobar di pulau Rhodes sejak 19 Juli, dalam kondisi panas dan berangin.
Beberapa penerbangan darurat diatur untuk mengeluarkan turis dari pulau itu.
Perubahan Iklim Ekstrim
Pada tanggal 25 Juli, Perdana Menteri Mitsotakis memperingatkan bahwa kemudian hari akan sangat sulit, dan meramalkan bahwa hal itu tidak akan mungkin mereda setelah tanggal 27 Juli ketika suhu turun.
ia berkata “Kami semua berjaga-jaga,” katanya. Sebelum apa yang dihadapi seluruh planet”
Terutama Mediterania – titik panas perubahan iklim, tidak ada mekanisme perlindungan ajaib
Sebuah laporan para ilmuwan yang diterbitkan pada 25 Juli mengatakan bahwa perubahan iklim disebabkan oleh manusia.
Memainkan peran yang “benar-benar luar biasa” dalam gelombang panas ekstrem yang mengamuk bulan ini.
Di Yunani, seorang jaksa di pulau Rhodes telah membuka penyelidikan atas penyebab kebakaran hutan serta bagaimana mempersiapkan dan menanggapinya. Sekitar 10% dari kawasan hutan pulau itu telah terbakar.
Salah satu pulau terbesar di Yunani, Rhodes adalah tempat liburan musim panas favorit, menarik sekitar 1,5 juta pengunjung asing setiap tahunnya.
Selama akhir pekan, sekitar 20.000 orang terpaksa meninggalkan rumah dan hotel mereka di sini saat api menyebar. Setelah kebakaran di kota pesisir Mati, sebelah timur Athena pada 2018 yang menewaskan 104 orang.
Yunani sejauh ini proaktif dalam menerapkan langkah-langkah evakuasi preventif. Walikota Rhodes mengatakan di Facebook bahwa pulau itu menghadapi tantangan yang “belum pernah terjadi sebelumnya”.