Apakah Megalodon Masih Ada Hingga Saat Ini?

Megalodon | Apakah Megalodon Masih Ada Hingga Saat Ini?

Liputandelapan8.com, Jakarta – Apakah Megalodon Masih Ada Hingga Saat Ini?, megalodon pernah menguasai lautan di Bumi sekitar 20 juta hingga 3,6 juta tahun yang lalu. Hiu ini menjadi predator lautan yang terkuat di masa lalu. Spesies hiu raksasa dengan nama ilmiah Otodus megalodon ini memiliki ukuran tubuh kira-kira mencapai 18 meter dengan ukuran gigi tiga kali lebih besar dari hiu putih besar (Carcharodon carcharias).

Dan juga Hiu megalodon ini memiliki nama ilmiah Otodus megalodon (dahulunya dikenal sebagai Carcharodon atau Carcharocles megalodon) yang berarti “si gigi besar”. Menurut London’s Natural History Museum pada situs web nhm.ac.uk, fosil megalodon paling tua berusia sekitar 20 juta tahun. Mereka mendominasi lautan selama 13 juta tahun berikutnya hingga punah sekitar 3,6 juta tahun yang lalu.

Sampai saat ini masih menjadi perdebatan apakah megalodon sudah benar-benar punah atau justru bersembunyi di laut terdalam.

Hiu Megalodon | Apakah Megalodon Masih Ada Hingga Saat Ini?
Ilustrasi tentang besarnya megalodon

Persaingan dengan hiu putih dalam upaya mendapatkan makanan

Dilansir dari popsci.com, banyak mitologi tentang megalodon yang menyatakan kalau predator raksasa tersebut kini sedang berada di suatu tempat di dasar laut. Gagasan itu datang dari karya dokumenter semu (pseudo-documentary) yang bergantung pada fakta bahwa sebagian besar laut Bumi belum dijelajahi.

Semasa hidupnya, megalodon beradaptasi dengan lokasi tropis dan subtropis yang hangat di seluruh dunia. Spesies itu tersebar luas sehingga gigi megalodon ditemukan di setiap benua kecuali Antartika.

Ketika periode Pliosen datang, Bumi mengalami fase pendinginan global. Para ilmuwan berpendapat bahwa sepertiga dari semua hewan laut besar, termasuk 43 persen penyu dan 35 persen burung laut, punah saat suhu mendingin. Jumlah organisme di dasar rantai makanan anjlok dan mengakibatkan efek domino kepada predator.

Megalodon pun kekurangan makanan sebab mangsa mereka punah lebih awal akibat pendinginan suhu laut atau pindah ke tempat yang tidak bisa diikuti oleh hiu. Di sisi lain, habitat megalodon juga hilang secara signifikan karena sangat bergantung pada perairan tropis.

Mereka pun biasa melahirkan anak di dekat pantai. Perairan yang dangkal menjadi tempat perlindungan bagi bayi megalodon dari pemangsa di air terbuka. Ketika es terbentuk di kutub serta permukaan laut turun, tak ada lagi tempat bagi megalodon untuk melahirkan dan menjaga anak-anak mereka.

Sebuah studi pada 2022 mengungkap, persaingan dengan hiu putih dalam upaya mendapatkan makanan mungkin juga berkontribusi pada kepunahan megalodon. Itu ditunjukkan oleh fosil gigi megalodon dan hiu putih yang jenis mangsanya tampak serupa.

Benarkah megalodon sudah punah?

Berdasarkan apa yang ilmu pengetahuan ketahui tentang adaptasi biologis, tidak banyak hewan yang bisa menghilang begitu saja di laut dalam. Kalaupun megalodon masih hidup di suatu titik samudra, bentuknya tentu tidak akan seperti dahulu lagi. Ia akan sangat berbeda dengan gambaran modern.

Sebagai contoh, megalodon harus mengubah pola metabolismenya yang rakus. Kelangkaan makanan cenderung membuat organisme berevolusi menjadi bentuk yang lebih kecil dan efisien. Itu sebabnya banyak hiu yang di dasar laut relatif lamban dan ramping.

Ilmuwan laut Craig McClain dari University of Louisiana mengatakan, masih ada secercah kemungkinan meskipun gagasan tentang makhluk purba yang tinggal di dasar laut sangat mustahil. Misalnya pada 1938, para ahli biologi mengidentifikasi kehidupan spesies ikan coelacanth yang diduga punah 65 juta tahun lalu.

Walakin, mayoritas ahli paleontologi tetap hampir yakin bahwa megalodon sudah benar-benar punah tidak berenang di laut modern saat ini. Seperti kata Emma Bernard kurator koleksi fosil ikan dari Natural Museum History, seandainya memang megalodon masih hidup di laut, para ilmuwan pasti segera mengetahuinya.

Megalodon bakal meninggalkan bekas gigitan pada hewan laut besar lainnya. Gigi mereka juga akan terus mengotori dasar laut dalam jumlah puluhan ribu. Belum lagi sebagai spesies air hangat, megalodon tidak akan mampu bertahan hidup di perairan dalam yang dingin.

Jadi, jika kamu bertanya soal apakah megalodon masih hidup hingga saat ini, jawabannya tidak ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *