Liputandelapan8.com, Jakarta – 6 Pembunuhan Paling Kejam Di Jepang, Pembunuhan adalah suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan cara yang melanggar hukum, mau pun yang tidak melawan hukum. Pembunuhan biasanya dilatarbelakangi oleh bermacam-macam motif, misalnya politik, kecemburuan, dendam, membela diri, dan sebagainya.
Para pembunuh berantai yang sadis tersebut kebanyakan tak punya motif tertentu dalam membunuh korbannya. Mereka kebanyakan mengidap penyakit psikologis yang membuat bertindak di luar dari batas. Kasus pembunuhan bisa terjadi di negara mana saja, salah satunya Jepang. Padahal, Jepang merupakan salah satu negara dengan tingkat kriminalitas terendah.
Ini dia 6 Pembunuhan Paling Kejam Di Jepang, yang dirangkum Liputan88 dari berbagai sumber.
1. Mamoru Takuma
Mamoru Takuma adalah seorang psikopatik yang lahir pada 23 november 1963, di Osaka, yang juga tersangka pembunuhan berantai paling terkenal di Jepang, Osaka School Masacre. Ia juga mengidap Macdonalds Triad yaitu sebuah indikator psikopatik yang dibuat oleh seorang psikolog terkenal dunia, JM MacDonald.
Gejala Macdonalds Triad yaitu bertindak kejam terhadap hewan, menyukai membakar sesuatu, dan kebiasaan mengompol di usia atas 5 tahun. Tiga kebiasaan ini dipercaya akan muncul pada seseorang yang berpotensi menjadi pembunuh berantai sejak usianya masih kecil.
Karena kelainan yang ia derita, ia pernah masuk ke Rumah Sakit Jiwa pada tahun 2001, namun melarikan diri sehari kemudian. Pada Juni 2001, ia lepas kendali dan mengamuk dengan bersenjatakan pisau menyerang Ikeda Elementary School serta berhasil menusuk 8 anak kelas 1 dan 2 SD hingga tewas dan melukai 13 anak dan dua guru.
Namun ia berhasil ditangkap atas kasus pembunuhan tersebut dan hakim menjatuhinya dengan hukuman mati. Pada tahun 2004 akhirnya dia dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung.
2. Tomohiro Kato
Tomohiro Kato adalah seorang pembunuh yang menabrak lima pejalan kaki di pusat perbelanjaan Akihabara, Tokyo dan menewaskan tiga orang di antaranya, dengan mobil sewaan.
Tak hanya itu, Tomohiro lantas keluar dari mobil dan menusuk 12 pejalan kaki dengan pisau satu demi satu yang menewaskan empat di antaranya.
Diketahui Tomohiro mengalami depresi berat karena masa kecilnya yang tak bahagia dan hidup di bawah tekanan. Tiga hari sebelum tragedi terjadi, dia dan teman kerjanya terjadi perselisihan. Ia menuduh teman kerjanya tersebut telah menyembunyikan baju kerjanya.
3. Mutsuo Toi
Mutsuo Toi, pemuda yang tinggal di desa Kaio yang berada tidak jauh dari kota Tsuyama, Okayama, Jepang, menjadi pembunuh berantai yang tega membunuh hampir separuh warga desa tersebut pada 21 Mei 1938.
Pada malam itu, Mutsuo Toi yang berusia 21 tahun memadamkan listrik di desanya tersebut. Dan saat di tengah kegelapan itulah, dia membantai 30 orang warga desa satu per satu. Dia menggunakan berbagai senjata dalam setiap aksinya, mulai dari senapan, kapak, sampai pedang samurai.
Ironisnya, salah satu warga yang dibantainya adalah neneknya sendiri. Dia kemudian memutuskan bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri saat menjelang fajar.
4. Tsutomu Miyazaki
Tsutomu Miyazaki lahir dengan cacat fisik akibat dari lahir secara prematur yaitu telapak tangan dan jari-jarinya menyatu. Karena cacat inilah menyebabkan dia tumbuh menjadi anak yang pendiam dan pemalu. Namun, siapa sangka kalau ia akan menjadi seorang pembunuh berantai yang sadis.
Korban pertamanya Mari Konno yaitu seorang anak perempuan berumur 4 tahun yang dia culik tepat sehari setelah ulang tahunnya yang ke 26. Dia membunuh anak perempuan tersebut dan membuang mayatnya. Namun ia kembali lagi setelah mayat anak perempuan tersebut sudah membusuk untuk mengambil kaki dan tangannya yang kemudian disimpan di dalam lemari.
Korban keduanya yaitu Masami Yoshizawa (7 tahun) yang juga dia culik dan dibunuhnya di tempat yang sama dia membunuh Mari Konno. Aksi paling sadis yang pernah dilakukannya adalah pada korban terakhirnya yaitu Ayako Nomoto (5 tahun) yang dia bunuh sekaligus dia mutilasi.
Sama dengan korban lainnya, dia juga menyimpan potongan tangannya, bahkan meminum darah anak perempuan tersebut dan memakan dagingnya.
Aksi sadis yang dilakukan Tsutomu Miyazaki berakhir setelah polisi menangkapnya pada tahun 1989 atas tuduhan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Setelah polisi menyelidiki tempat tinggalnya, polisi menemukan bukti kejahatannya selama ini dan ribuan materi yang berhubungan dengan anime dan manga.
5. ‘Boy A’
Seorang berinisial ‘Boy A’ tega memutilasi seorang murid di Tainohata Elementary School yang diketahui bernama Jun Hase, dengan ditemukannya potongan kepala sang murid, pada 27 Mei 1997. Kepalanya dimutilasi dengan cara yang sadis yaitu digergaji dan dalam mulutnya disumpal dengan sebuah pesan misterius.
Namun, polisi akhirnya berhasil menangkap seorang anak berumur 14 tahun yang diduga melakukan pembunuhan tersebut. Bocah itu tidak dipublikasikan identitasnya, dia hanya disebut sebagai ‘Boy A’.
Boy A juga mengaku sudah membunuh seorang anak perempuan lainnya berumur 10 tahun bernama Ayaka Yamashita pada tanggal 16 Maret yang juga ditulisnya dalam buku hariannya.
6. Kiyoshi Okubo
Lahir pada 1935, Okubo adalah seorang pembunuh yang telah memerkosa dan membunuh delapan wanita. Oleh karena ada campuran Rusia, Okubo kerap diejek teman-temannya. Meski begitu, keluarganya sangat menyayangi pria itu. Akan tetapi, kasih sayang itu ditolak mentah-mentah oleh Okuba Baca juga: Dampak yang Dirasakan Anak Jika Sering Nonton Horor Okubo justru mulai memberontak di sekolah dengan tidak menghormati guru dan teman-teman perempuannya.
Bahkan, dia juga melakukan pelecehan seksual, mulai dari memaksa memasukan batu ke alat kelamin korban hingga melakukan percobaan pemerkosaan. Setelah menikah, aksinya tetap berlanjut. Okubo nekat melakukan pembunuhan dengan cara mencekik terhadap delapan wanita dalam rentang waktu dua bulan. Akhirnya, Okubo dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati dengan digantung pada 1973.