Liputandelapan8.com, Seoul – Di balik panorama modern dan sibuk kota Seoul, tersembunyi cerita-cerita mendalam yang menyentuh sejarah dan budaya Korea Selatan. Salah satu cerita yang mencuat adalah tentang “Menusuk Pisau di Dekat Seoul.” Dibalik judul yang misterius ini terdapat peristiwa yang menggugah dan menarik perhatian, mengajak kita untuk menjelajahi latar belakangnya dan meresapi makna yang tersembunyi di balik kata-kata tersebut.
Saksi Mata pelaku menusuk pisau di dekat Seoul
Saksi mata mengatakan bahwa tersangka mengemudikan mobilnya langsung ke pejalan kaki di luar mal AK, dekat stasiun kereta bawah tanah Seohyeon di Seongnam, yang terletak sekitar 20 kilometer selatan Seoul. Kejadian ini menewaskan satu orang dan melukai 12 lainnya.
Pria berbaju hitam tersebut keluar dari mobil, mengambil pisau, dan masuk ke dalam pusat perbelanjaan untuk menyerang orang-orang di sekitarnya. Polisi berhasil mengamankan tersangka hanya dalam waktu 10 menit setelah menerima laporan tentang penyerangan ini. Menurut kantor berita NEWSIS, setidaknya satu orang tewas dalam serangan tersebut, dan 12 korban luka-luka saat ini sedang dirawat di rumah sakit.
Polisi mengungkapkan bahwa tersangka adalah seorang pria berusia 23 tahun yang bekerja di industri pengiriman. Ia juga menunjukkan tanda-tanda paranoia. Saat ini, pihak berwenang sedang menyelidiki motif dari kejahatan ini.
Seorang pengguna Twitter mengungkapkan, “Awalnya saya mengira itu hanyalah permainan petak umpet oleh beberapa pengintai. Tetapi ketika saya memasuki mal AK, saya melihat darah.” Insiden ini terjadi hanya dua minggu setelah Seoul mengalami serangan pisau yang jarang terjadi. Kejadian serupa terjadi dekat Stasiun Sillim di Distrik Gwanak, yang menyebabkan satu orang tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka.
Motif Pelaku
Tersangka Jo Seon, pelaku yang menusuk pisau di dekat Seoul, mengatakan kepada polisi bahwa dia melakukan serangan tersebut karena merasa marah dan ingin orang lain menderita seperti dirinya. Jo memiliki catatan kriminal dan telah menjalani persidangan di pengadilan remaja.
AFP mengutip statistik dari Korea Selatan yang menunjukkan bahwa negara ini dianggap sangat aman, dengan tingkat pembunuhan sekitar 1,3 per 100.000 penduduk pada tahun 2021. Meskipun demikian, Korea Selatan juga telah mengalami kasus penusukan yang terjadi di tempat umum.
Pada bulan Maret, seorang wanita berusia 37 tahun menusuk tiga orang di dalam kereta bawah tanah dengan menggunakan pisau setelah dia dipanggil “bibi”. Tahun sebelumnya, seorang pria menusuk hingga tewas mantan rekannya di stasiun kereta bawah tanah setelah melakukan pengejaran selama bertahun-tahun.