Liputandelapan8.com, Jakarta – Kita sering mendengar pepatah “kita adalah apa yang kita makan”, dan dalam hal kesehatan otak, ungkapan tersebut mungkin lebih benar dari yang kita sadari. Makanan yang kita konsumsi memiliki pengaruh besar terhadap fungsi otak kita. Beberapa jenis makanan bisa memberikan nutrisi penting yang mendukung kinerja otak yang optimal, sementara yang lain bisa memiliki dampak negatif dan bahkan merusak kesehatan otak kita. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa jenis makanan yang bisa berpotensi merusak otak kita dan memahami bagaimana pola makan yang salah dapat berdampak pada kesehatan mental dan kognitif kita.
1. Ayam goreng
Sajian ayam goreng menawarkan kenikmatan rasa bagi banyak orang, dengan daging yang renyah memuaskan selera. Namun, mengonsumsi makanan gorengan seringkali tidak menguntungkan bagi kesehatan otak Anda. Sebuah hasil meta-analisis yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan adanya hubungan antara konsumsi banyak makanan goreng dan peningkatan risiko masalah kesehatan kognitif.
Jika Anda masih ingin menikmati ayam dengan rasa renyah, pertimbangkan untuk membumbuinya dan memanggangnya daripada menggorengnya.
2. Sosis
Mengonsumsi hot dog dan makanan ultra-olahan dapat berdampak buruk pada kesehatan otak, terutama jika Anda tidak seimbangkan dengan asupan makanan yang baik untuk otak, seperti salmon, kenari, dan sayuran hijau.
Sejumlah penelitian telah mengaitkan konsumsi daging olahan dengan efek negatif pada fungsi kognitif. Sebagai contoh, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Nutrition menemukan bahwa orang yang mengonsumsi banyak daging ultra-olahan cenderung tampil buruk pada sejumlah tes kognitif.
Dr. Bredesen juga menambahkan bahwa daging-daging yang mengandung nitrat dan nitrit, seperti hot dog dan daging dingin, dapat meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson, serta penyakit kanker, kardiovaskular, dan diabetes.
Makanan cepat saji
Terkadang, bukan hanya makanan yang Anda konsumsi, tetapi juga kemasannya yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan. Beberapa bungkus makanan cepat saji mengandung bahan kimia PFAS, yang memiliki dampak negatif pada kesehatan termasuk fungsi kognitif.
Bahan kimia PFAS dapat ditemukan dalam beberapa pembungkus hamburger, kotak pizza, dan kemasan tahan minyak lainnya. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa bahan kimia ini dapat larut dan masuk ke dalam makanan yang ada di dalamnya.
Donat
Donat sering kali mengandung tambahan gula yang, jika dikonsumsi secara berlebihan, tampaknya terkait dengan penurunan fungsi kognitif. Kue jenis ini juga biasanya digoreng menggunakan minyak dan dianggap sebagai makanan ultra-olahan. Mengonsumsi donat secara rutin berpotensi merugikan kesehatan otak.
Dalam menjaga kesehatan otak, penting untuk diingat bahwa makanan bukan hanya tentang memuaskan perut. Makanan juga diperlukan dalam memberikan dukungan nutrisi yang diperlukan. Menghindari makanan yang berpotensi merusak otak dan mengadopsi pola makan yang seimbang dan bergizi dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan mental dan kognitif kita. Dengan memahami dampak makanan pada otak, kita dapat menjaga otak kita tetap tajam dan berkinerja baik sepanjang hidup.