Para pemain yang memenangkan trofi terbanyak dalam sejarah

Para pemain yang memenangkan trofi terbanyak dalam sejarah

Liputandelapan8.com, Jakarta – Dalam arena sepakbola yang penuh dengan kompetisi dan kejuaraan, dua nama gemilang telah mengukir sejarah dengan prestasi luar biasa mereka. Dengan angka yang mengagumkan, Lionel Messi dan Dani Alves mengemban nomor punggung 43 menjadi para pemain yang memenangkan trofi terbanyak dalam sejarah. Prestasi mereka bukan hanya menunjukkan keahlian individu, tetapi juga semangat tim yang kuat yang membawa mereka ke puncak kesuksesan. Dalam hal jumlah gelar yang diraih dalam karir, keduanya menempati posisi puncak dengan 43 kejuaraan. Momen ini menjadi pijakan dalam menilai keberhasilan seorang pemain, dan kisah karir mereka akan diceritakan dalam artikel ini, bersama dengan peringkat dan pencapaian luar biasa dari pemain lainnya dalam pantheon sepakbola.

Di bawah ini adalah daftar 10 pemain dengan gelar kolektif terbanyak dalam sejarah sepakbola:

1. Lionel Messi

Jumlah judul kolektif: 43

Lionel Messi membuktikan kehebatannya yang tak terbantahkan. Prestasinya tidak hanya terwujud dalam rekor jumlah Bola Emas yang telah ia raih sebanyak 7 kali, melainkan juga dalam gelar-gelar kolektif yang berhasil diraihnya. Sebagai seorang superstar berasal dari Argentina, Messi telah mengukir sejarah sebagai pemain dengan jumlah gelar kolektif paling banyak. Meskipun pernah mendapatkan kritik karena kurangnya ungkapan terima kasih saat mengenakan seragam timnas, Messi telah membungkam keraguan tersebut dengan meraih gelar juara Copa America 2021 dan khususnya mengamankan gelar Piala Dunia 2022. Prestasinya yang mengesankan ini tidak hanya mencerminkan kehebatannya sebagai individu, tetapi juga semangat dan dedikasi dalam mewujudkan kesuksesan timnya.

2. Dani Alves

Jumlah judul kolektif: 43

Diakui sebagai bek kanan terbaik dalam sejarah, Alves telah mengumpulkan 39 gelar selama kariernya bermain untuk klub-klub seperti Juventus, Sao Paulo, PSG, dan FC Barcelona. Tidak hanya itu, Alves juga berhasil meraih kesuksesan dengan timnas, menjadi bagian dari tim Brasil yang meraih kemenangan di Copa America sebanyak 2 kali dan Piala Konfederasi sebanyak 2 kali juga. Prestasinya yang gemilang ini tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain paling berpengaruh dalam dunia sepakbola, tetapi juga sebagai simbol ketekunan dan dedikasi yang mengantarnya meraih banyak gelar selama kariernya yang cemerlang.

3. Andres Iniesta

Jumlah judul kolektif: 37

Iniesta adalah pilar utama Barcelona selama periode tersukses dalam sejarah klub. Gelandang berusia 39 tahun tersebut bersama tim Nou Camp berhasil meraih dua kali treble pada musim 2009-2010 dan 2014-2015. Prestasi gemilangnya tidak hanya berhenti di situ, Iniesta juga mengoleksi 2 gelar juara Euro dan 1 Piala Dunia bersama tim nasional Spanyol.

Meski telah memasuki usia 39 tahun, Iniesta tetap bersemangat dan bekerja keras dalam dunia sepakbola. Baru-baru ini, dia telah menandatangani kontrak untuk bermain sepak bola dengan klub Emirates UEA. Dengan dedikasi dan pengalamannya yang luas, Iniesta terus membuktikan bahwa usia bukanlah hambatan untuk meraih kesuksesan dan menjalani kariernya dengan semangat yang tinggi.

4. Maxwell

Jumlah judul kolektif: 37

Selama masa bermainnya, Maxwell tidak pernah mencari sorotan berlebihan. Namun, pemain asal Brasil ini memiliki peran yang signifikan dalam kesuksesan Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG) selama periode gemilang kedua tim tersebut. Berkat kontribusinya, Maxwell berhasil meraih 8 gelar selama 3 tahun di Barca, dan 14 gelar selama 6 tahun di PSG.

Setelah memutuskan untuk pensiun pada tahun 2017, Maxwell kini menjabat sebagai asisten direktur teknis di klub PSG. Peran barunya ini menunjukkan komitmen dan pengabdian lanjutnya terhadap dunia sepak bola, membawanya dari lapangan hijau ke dunia manajemen di level tertinggi.

5. Ryan Giggs

Jumlah judul kolektif: 36

Ryan Giggs adalah simbol kesetiaan dalam dunia sepak bola, menghabiskan seluruh karirnya hanya untuk satu klub: Manchester United (MU). Dengan mengenakan seragam “Setan Merah,” ia berhasil meraih 13 gelar Liga Inggris, 2 gelar Liga Champions, dan 4 gelar Piala FA.

Tidak hanya sebagai pemain, Giggs juga memiliki pengalaman sebagai pelatih dalam klub yang sama. Ia pernah bertugas sebagai pelatih sementara dan asisten pelatih kepala di MU. Keterlibatannya dalam klub tidak hanya terbatas pada waktu bermain, tetapi juga meluas ke dunia manajemen dan perkembangan tim.

6. Cristiano Ronaldo

Jumlah judul kolektif: 35

Selama kariernya, Cristiano Ronaldo telah bermain untuk beberapa raksasa sepak bola Eropa terkemuka seperti Manchester United (MU), Real Madrid, dan Juventus. Di berbagai klub ini, ia berhasil meraih sejumlah trofi besar dan kecil. Pada pekan lalu, Ronaldo berhasil menambah koleksi gelarnya menjadi 35 ketika dirinya dan tim Al Nassr keluar sebagai juara dalam Piala Kejuaraan Klub Arab.

Tidak hanya karena kemenangan itu, trofi tersebut mendapat perhatian khusus karena desainnya yang mirip dengan trofi Piala Dunia. Ini menjadi satu-satunya gelar utama yang masih belum dimenangkan oleh Ronaldo dalam karirnya.

7. Gerard Pique

Jumlah judul kolektif: 35

Gerard Piqué menghabiskan 4 musim di Manchester United (MU) tanpa banyak mendapatkan kesempatan bermain. Namun, keputusannya untuk bergabung dengan FC Barcelona pada tahun 2008 telah terbukti tepat bagi pemain asal Spanyol ini. Di bawah bendera Barca, Piqué berhasil mengumpulkan total 30 trofi, menjadikannya salah satu pemain dengan koleksi trofi terbanyak dalam sejarah klub.

Pada bulan November 2022, Piqué mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia sepak bola pada usia 35 tahun.

8. Kenny Dalglish

Jumlah judul kolektif: 35

Selama karirnya, Sir Kenny Dalglish telah bermain dalam 338 pertandingan untuk Celtic dan 515 pertandingan untuk Liverpool, meraih banyak gelar bersama kedua klub tersebut. Sebagai hasil dari prestasinya, Dalglish diangkat menjadi anggota Hall of Fame Sepak Bola Inggris dan Skotlandia.

Selain itu, ia juga meraih 3 gelar British Home Championship bersama timnas Skotlandia. Namun, gelar ini dihapuskan pada tahun 1984.

Dalam akhir perjalanan yang penuh dedikasi dan semangat juang, para pemain yang memenangkan trofi terbanyak dalam sejarah menginspirasi generasi saat ini dan yang akan datang. Mereka bukan hanya atlet yang luar biasa, tetapi juga teladan tentang bagaimana ketekunan, kerja keras, dan semangat tim dapat menghasilkan hasil yang luar biasa. Di setiap loncatan, tendangan, dan gerakan, mereka telah memberikan teladan bahwa kesuksesan bukanlah sesuatu yang diperoleh dengan sekali jalan lurus. Semua hal itu merupakan hasil dari perjuangan dan dedikasi yang tak tergoyahkan. Seperti cahaya yang bersinar dalam sejarah olahraga, prestasi mereka akan terus dikenang sebagai inspirasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *