Liputandelapan8.com, Jakarta – Pada pagi hari tanggal 17 Agustus 2023, pertandingan Piala Super Eropa berlangsung antara juara bertahan Liga Champions – Piala C1, yaitu Klub Manchester City (Man City), dan juara bertahan Liga Europa – Piala C2, yaitu Klub Sevilla. Pertandingan ini digelar di Stadion Karaiskakis di Piraeus, Yunani. Hasilnya, Man City memenangkan Piala Super Eropa untuk pertama kalinya.
Man City adalah skuad yang dinilai terlalu berlebihan
Dengan kekuatan pasukan yang kuat dan peringkat yang jauh lebih tinggi, tidak mengherankan bahwa Man City menjadi tim yang banyak menguasai bola dan mengambil inisiatif dalam pertandingan. Sementara itu, Sevilla memilih permainan bertahan yang solid dan menunggu kesempatan untuk melakukan serangan balik.
Peluang berbahaya pertama kali muncul dari Sevilla pada menit ke-6. Navas mengirim umpan silang dari sisi kanan dengan baik, tetapi sundulan Ocampos gagal membuahkan hasil. Setelah itu, pertahanan Man City sedikit terguncang, namun Ederson masih mampu mengatasi situasi tersebut. Pada menit ke-8, giliran Man City yang mendapat peluang. Bek tengah Ake melakukan sundulan berani, namun kiper Bounou dari Sevilla tampil sangat baik dalam menyelamatkan situasi tersebut.
Persaingan sengit
Beberapa menit berselang, para pemain Man City terus menyerang gawang Sevilla namun belum berhasil mencetak gol. Pada menit ke-25, tiba-tiba dari serangan balik, Acuna mengoper bola dengan akurat dari sayap kiri. Tembakan tinggi dari En Nesery membentur gawang Ederson, dan skor menjadi 1-0 untuk Sevilla.
Setelah unggul, para pemain Sevilla bermain dengan lebih percaya diri dan berhasil menyamakan kedudukan dengan Man City. Pada menit ke-31, Oliver Torres berhasil menembus ke kanan dan mengoper bola kembali ke Lamela, tetapi dalam posisi yang menguntungkan, gelandang Argentina itu tidak dapat menyelesaikan dengan baik. Hingga akhir babak pertama, juara Liga Champions terbukti menghadapi kesulitan dalam serangan.
Memasuki babak kedua, Man City harus meningkatkan serangan mereka untuk mencari gol penyeimbang. Ini menjadi peluang bagi pemain Sevilla untuk melakukan serangan balik.
Antara menit 50 hingga 60, Sevilla menghadirkan serangan balik yang berbahaya secara berturut-turut. Namun, striker mereka tidak mampu mengatasi penjaga gawang Ederson di sisi Man City.
Pertandingan sempat mengalami jalan buntu, tetapi pada menit ke-63, dalam situasi menyerang, Rodri mengirimkan bola ke dalam kotak penalti. Palmer masuk dan menyundul bola dengan keras, sehingga tak bisa dijangkau oleh Bounou. Skor pun menjadi imbang 1-1 bagi Man City.
Kedua tim harus memasuki babak adu penalti
Di menit-menit terakhir pertandingan, kedua tim saling melancarkan serangan berbahaya ke gawang masing-masing. Namun, mereka tidak cukup tajam untuk mencetak gol tambahan. Laga Piala Super Eropa berakhir setelah dua babak resmi dengan skor imbang 1-1.
Kedua tim kemudian harus melanjutkan dengan adu penalti untuk menentukan pemenangnya. Dalam sesi adu penalti, satu-satunya pemain yang gagal adalah Gudelj dari tim Sevilla, ketika sepakannya menghantam mistar gawang. Dengan hasil ini, Man City berhasil meraih gelar juara Piala Super Eropa untuk pertama kalinya dalam sejarahnya.
Dengan kemenangan ini, Man City telah mencatatkan sejarah baru dalam perjalanan mereka di dunia sepakbola. Man City yang memenangkan Piala Super Eropa untuk pertama kalinya tidak hanya menjadi prestasi yang mengesankan, tetapi juga menjadi bukti soliditas dan dedikasi tim dalam menghadapi tantangan besar. Ini adalah momen yang akan dikenang oleh para pemain, staf, dan penggemar klub. Kemenangan ini tidak hanya mengukuhkan posisi Man City sebagai kekuatan terkemuka dalam sepakbola Eropa, tetapi juga memberikan inspirasi dan semangat bagi semua yang terlibat dengan klub. Dengan momentum positif ini, Man City akan melangkah maju dengan tekad lebih kuat dalam menghadapi tantangan-tantangan mendatang di kompetisi sepakbola internasional.