Liputandelapan8.com, Jepang – Dalam dunia yang penuh dengan keragaman dan eksentrisitas, seringkali kita menemui individu yang mengejutkan dengan gaya hidup dan penampilan mereka yang unik. Namun, terkadang ada kisah yang benar-benar luar biasa dan tak terduga. Salah satu contohnya adalah kisah seorang biksu Jepang yang memiliki kecenderungan suka untuk memakai riasan dan sepatu hak tinggi. Biksu ini menghadirkan citra yang mengejutkan bagi seorang biksu yang biasanya dikenal dengan kesederhanaan dan ketenangan spiritual.
Masa Kecil Kodo Nishimura
Lahir pada tahun 1989 di Tokyo, Kodo dibesarkan di sebuah kuil tempat ayahnya, seorang biksu Buddha dari Sekolah Tanah Suci, menjadi kepala biara. Menurut laporan dari Mode, Kodo mengalami masa pergulatan psikologis yang intens pada masa mudanya. Ini terjadi karena ketertarikannya pada dandanan dan penampilan yang bertentangan dengan stigma masyarakat Jepang. Setelah lulus dari SMA, Kodo memutuskan untuk mengambil jurusan Seni Rupa di Parsons School of Design, AS. “Saya meninggalkan Jepang untuk mencari tempat di mana saya bisa menjadi diri saya sendiri,” ujar biarawan tersebut.
Kodo telah aktif berpartisipasi dalam produksi set foto untuk majalah seperti Nylon dan Life & Style. Selain itu, dia juga tampil dengan percaya diri dalam sesi pemotretan untuk Out in Japan, menunjukkan identitasnya sebagai seorang gay. Terlebih lagi, sebagai seorang biksu, Kodo telah terlibat dalam merias wajah kontestan Miss Universe dan Miss America, serta mengajar komunitas LGBTQ+ tentang cara merasa cantik dari dalam.
Menjadi seorang Biksu
Pada tahun 2013, Kodo memutuskan untuk memulai perjalanan menjadi seorang biksu. Meskipun awalnya merasa ragu karena identitasnya sebagai seorang gay yang juga gemar berdandanan dan menggunakan sepatu hak tinggi, Kodo mendapat dukungan dari seorang guru yang meyakinkannya bahwa menjadi biksu tidak mengharuskan mengorbankan minat dan peran lainnya. Dia kemudian memahami bahwa melalui ajaran agama Buddha, dia bisa menyebarkan pesan tentang kebahagiaan dan kesetaraan bagi semua individu.
Pada tahun 2015, Kodo Nishimura mengambil peran penting dalam berbicara tentang Buddhisme dalam forum seperti United Nations Population Fund, Yale University, dan Stanford University. Dalam bukunya yang berjudul “This Monk Wears Heels: Be Who You Are,” yang diterbitkan pada tahun 2022, Kodo menuliskan, “Saya sangat sadar bahwa tidak ada yang salah dalam memakai riasan atau dengan jujur mengakui orientasi sebagai seorang gay. Pengalaman saya di Amerika mengajarkan saya untuk merangkul keberagaman dan hidup dengan autentisitas.”
Suka memakai riasan dan sepatu hak tinggi
Dalam dunia yang penuh dengan nuansa tradisi dan ekspektasi, kisah biksu Jepang yang memiliki keberanian dan suka untuk tampil beda memakai riasan dan sepatu hak tinggi adalah pengingat yang menarik bahwa individualitas dapat berkembang di setiap lapisan masyarakat. Kecenderungan unik ini juga mengajarkan kita tentang fleksibilitas dan kompleksitas identitas manusia. Selain itu, ini juga memberitahu kita spiritualitas dapat mengilhami ekspresi yang tak terduga. Kisah ini mengingatkan kita akan keragaman tak terbatas di dalam diri manusia, yang selalu siap untuk melampaui batas-batas yang ada.