Liputandelapan8.com, Jakarta – Mengurai misteri fenomena yang sering kali memicu perdebatan dan penasaran, yaitu ‘jiwa meninggalkan tubuh’, telah menjadi salah satu misteri yang mendalam dalam dunia ilmu pengetahuan dan spiritualitas. Meskipun telah banyak laporan pengalaman mendekati kematian dan cerita tentang perasaan keluar dari tubuh selama momen kritis, fenomena ini tetap menimbulkan banyak pertanyaan yang belum terpecahkan. Dalam upaya untuk mengurai misteri di balik pengalaman semacam itu, para ilmuwan, filosof, dan ahli spiritual terus menjelajahi dimensi yang belum sepenuhnya dipahami ini.
Apakah itu fenomena nyata atau hanya rumor tak berdasar?
Para ahli telah menjelaskan fenomena ini dengan menggabungkan psikologi dan ilmu saraf, menunjukkan bahwa ini bukan hanya fenomena spiritual.
Konsep jiwa meninggalkan tubuh tidak hanya merupakan aspek spiritual, tetapi juga dapat dijelaskan dari perspektif psikologis dan neurologis. Meskipun fenomena ini masih misterius dan belum dapat dijelaskan secara lengkap, ahli saraf dan psikolog telah mengartikannya sebagai fenomena medis.
Jiwa meninggalkan tubuh adalah fenomena psikologis yang terjadi ketika seseorang berada dalam keadaan tidak sadar. Dalam situasi ini, mereka mengalami sensasi seakan-akan jiwa mereka melayang keluar dari tubuh fisik. Orang yang mengalami fenomena ini mengklaim bahwa bahkan dalam keadaan tidak sadar, mereka masih dapat merasakan dan melihat lingkungan sekitarnya. Namun hal ini dapat mereka lakukan dengan cara yang berbeda.
George Nugent Merle Tyrrell, seorang ilmuwan asal Inggris, memberikan analisis awal tentang fenomena ini dalam sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 1943. Sejak saat itu, penelitian lebih lanjut telah dilakukan untuk memahami fenomena ini dengan lebih baik.
Dalam upaya untuk memahami lebih lanjut tentang kebenaran di balik jiwa meninggalkan tubuh, para ilmuwan di Institut Karolinska di Swedia melaksanakan sebuah percobaan dengan melibatkan 15 peserta. Dalam eksperimen ini, aktivitas otak peserta dipantau saat mereka berada dalam keadaan altered state of consciousness. Pada saat yang sama, para peneliti menciptakan ilusi yang membuat peserta merasa seolah-olah mereka berada di tempat lain. Mereka akan merasa berada bukan di lokasi pemindaian otak. Hasil dari percobaan ini menunjukkan bahwa dalam kondisi tersebut, peserta melaporkan pengalaman melihat diri mereka sendiri dan orang lain pada layar. Hal ini menguatkan pengalaman jiwa meninggalkan tubuh.
Apa yang menyebabkan jiwa meninggalkan tubuh?
Mengenai penyebab fenomena jiwa keluar dari tubuh, seringkali terjadi pada situasi di mana beban fisik melebihi batas. Hal ini dapat terjadi seperti saat tenggelam atau operasi. Fenomena ini juga bisa muncul tiba-tiba ketika seseorang tidur atau bahkan dalam kondisi tidur yang sangat dalam. Bahkan orang yang aktif secara fisik bisa mengalami fenomena ini jika mereka terlalu berlebihan dalam berolahraga.
Menurut penjelasan dari para ilmuwan, ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan jiwa keluar dari tubuh. Salah satunya adalah cedera otak, hampir mengalami kematian, atau penggunaan narkoba halusinogen. Faktor penting lainnya berhubungan dengan sistem vestibular, yaitu sistem saraf yang terletak di belakang koklea. Sistem ini bertanggung jawab atas keseimbangan tubuh serta mengintegrasikannya dengan sinyal dari otak. Ketidakcocokan antara informasi dari sistem vestibular dan sistem visual dapat mengakibatkan perasaan jiwa terpisah dari tubuh.
Menurut Christophe Lopez, seorang ahli saraf di University of Marseille di Perancis, sekitar 14% dari 210 pasien dengan gangguan vestibular mengalami pengalaman disosiasi seperti ini. Dalam catatan penting, fenomena ini sering kali muncul saat pasien sedang mengalami kecemasan atau kesedihan. Bahkan sekitar 5% orang sehat juga pernah mengalami gejala serupa. Orang yang mengalami fenomena ini seringkali menggambarkan perasaan seperti terjebak dalam suatu spiral.
Meskipun fenomena ‘jiwa meninggalkan tubuh’ masih menjadi misteri yang penuh tanda tanya, upaya untuk memahami dan mengurai fenomena ini terus berkembang. Dari sudut pandang ilmiah hingga spiritual, penelitian dan pengalaman individu memberikan wawasan yang berharga tentang hubungan kompleks antara tubuh, pikiran, dan kesadaran manusia. Sementara banyak pertanyaan masih belum terjawab. Namun, eksplorasi akan terus berlanjut untuk membuka tabir fenomena ini. Peneliti berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang aspek-aspek tak terduga dari kehidupan manusia.