Liputandelapan8.com, Jakarta – Pada sore hari tanggal 20 Agustus, Spanyol berhasil mengalahkan juara bertahan Eropa, Inggris, dengan skor 1-0 dalam final. Kemenangan ini membuat Spanyol meraih gelar juara Piala Dunia Wanita 2023 untuk pertama kalinya.
Kemenangan ini terjadi di Sydney Olympic Park, dan menjadikan Spanyol sebagai negara kelima yang berhasil meraih gelar juara Piala Dunia Wanita. Sebelumnya, gelar tersebut telah diraih oleh Amerika Serikat (sebanyak empat kali), Jerman (dua kali), Norwegia, dan Jepang (masing-masing satu kali). Spanyol juga menjadi negara kedua setelah Jerman yang berhasil meraih gelar juara Piala Dunia, baik pada kompetisi pria maupun wanita.
Jorge Vilda, pelatih Spanyol, juga mencatatkan dirinya dalam sejarah sebagai pelatih pria pertama yang berhasil meraih gelar juara Piala Dunia Wanita.
Perjalanan Spanyol untuk memenangkan Piala Dunia
Dalam perjalanan menuju tahta, ia dan murid-muridnya masing-masing berhasil mengalahkan Kosta Rika dengan skor 3-0, Zambia dengan skor 5-0, sebelum tiba-tiba mengalami kekalahan dengan skor 0-4 dari Jepang. Setelah itu, mereka berhasil mengalahkan Swiss dengan skor 5-1 di babak 16 besar, dan selanjutnya menjadi runner-up melawan Belanda di perempat final, serta menghadapi Swedia di semifinal dengan skor yang sama, yaitu 2-1.
Di bawah bimbingan pelatih wanita legendaris Sarina Wiegman, yang menjadi satu-satunya pelatih yang mencapai empat final besar berturut-turut dalam sejarah baik di level pria maupun wanita, Inggris memulai pertandingan dengan baik. Mereka hampir membuka skor saat tembakan Lauren Hemp di menit ke-16 menghantam mistar gawang setelah tepat mengarah ke sasaran. Spanyol langsung memberikan respons dengan tembakan jarak dekat Aitana Bonmati, namun upayanya berhasil digagalkan oleh kiper Mary Earps.
Pada menit ke-29, Spanyol berhasil mencuri bola di tengah lapangan dan melancarkan serangan balik cepat melalui sayap kiri. Mariona Caldentey membuka celah untuk kapten tim, Olga Carmona, yang dengan tembakan kaki kirinya sukses melewati sudut gawang dan mencetak gol. Ini adalah gol yang serupa dengan yang dicetak Carmona di semifinal, yang mengantarkan Spanyol mengalahkan Swedia.
Dengan keunggulan ini, Spanyol mengambil inisiatif dalam mengontrol permainan dengan permainan bola pendek yang membuat lawan kesulitan. Sementara itu, tekanan dari tim lawan memaksa Inggris untuk melakukan umpan-umpan panjang. Spanyol hampir menggandakan keunggulan mereka ketika tendangan kaki kanan Salma Paralluelo mengenai tiang gawang menjelang akhir babak pertama.
Perkembangan babak kedua
Pada babak kedua, Inggris memutuskan untuk mengganti pemain dengan memasukkan Lauren James dan Chloe Kelly untuk menyegarkan serangan mereka. Seiring berjalannya permainan, Keira Walsh tanpa sengaja menyentuh bola dengan tangannya di dalam kotak penalti setelah berlalu 64 menit. Setelah dua menit berkonsultasi dengan VAR, wasit akhirnya memutuskan untuk memberikan penalti kepada Spanyol. Meski begitu, kiper Mary Earps berhasil menangkap tendangan penalti yang dilakukan oleh Jennifer Hermoso, mempertahankan harapan bagi Inggris.
Namun, dalam sisa waktu yang tersisa, termasuk 13 menit tambahan karena cedera, Inggris hanya mampu menciptakan satu peluang yang signifikan. Tembakan dari sudut sempit yang dilepaskan oleh Lauren James dari sisi kiri berhasil ditepis oleh Catalina Co, kiper Spanyol. Akhirnya, Inggris harus menerima kekalahan dengan skor 0-1. Sarina Wiegman pun menjadi pelatih pertama yang mengalami kekalahan dalam dua final Piala Dunia Wanita secara beruntun.