Liputandelapan8.com, Jakarta – Meskipun diakui pentingnya sarapan dan pola makan sehat oleh banyak orang, terdapat satu hal menarik di Jepang: hampir tidak ada toko sarapan. Ini mengundang pertanyaan, mengapa tidak ada toko sarapan di Jepang? Para ahli gizi konsisten dalam menggarisbawahi pentingnya sarapan, terutama di tengah gaya hidup yang sibuk.
Mengapa tidak ada toko sarapan di Jepang?
Anda salah jika mengira bahwa tidak adanya toko sarapan di Jepang disebabkan oleh kurangnya permintaan akan sarapan. Sebenarnya, hal ini berkaitan dengan pandangan serius orang Jepang terhadap sarapan. Mereka sangat prihatin akan kesehatan dan memahami betapa pentingnya pola makan bagi kesejahteraan. Bagi mereka, sarapan merupakan momen yang sangat berharga dalam rutinitas harian.
Alasannya
Jadi, mengapa tidak ada banyak toko sarapan di Jepang? Ini sebetulnya berkaitan dengan kebiasaan kerja yang unik di negara tersebut. Orang Jepang sering kali bekerja hingga larut malam, bahkan sering lembur hingga dini hari. Bahkan setelah bekerja, mereka cenderung tidak langsung pulang, melainkan menghadiri pertemuan bisnis atau pesta dengan kolega dan atasan. Inilah alasan mengapa sarapan menjadi waktu yang berharga bagi keluarga di Jepang. Ini adalah saat di mana semua anggota keluarga dapat berkumpul dan menikmati hidangan bersama, serta merasakan kebersamaan yang penting dalam budaya mereka.
Karena itu, mereka sangat menghargai sarapan dan ingin menciptakan lingkungan yang ideal untuk menikmatinya bersama orang yang mereka sayangi, yaitu di rumah. Banyak ibu rumah tangga di Jepang bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan bagi keluarga. Sarapan tradisional mereka biasanya terdiri dari jus dan tiga hidangan sederhana, seperti sup miso, hidangan daging, hidangan nabati, dan produk kedelai. Semua hidangan ini diolah di rumah, sehingga sulit untuk menemukannya di toko.
Dengan kata lain, kebanyakan orang Jepang lebih suka sarapan di rumah, sehingga jarang terdapat toko yang menyajikan sarapan di negara ini. Restoran dan kafe biasanya baru buka sekitar pukul 11 pagi.
Selain dari ketersediaan dan permintaan, biaya sewa tempat juga menjadi faktor mengapa toko sarapan menjadi langka di Jepang. Keterbatasan lahan di negara ini menyebabkan harga sewa tempat usaha sangat tinggi. Hal inilah yang menjadi sebab bisnis sarapan pagi sulit untuk mendapatkan keuntungan yang besar.