Liputandelapan8.com, Vietnam – Gadis Vietnam, Angelina Tran, 21, dari negara bagian Washington ditikam lebih dari 100 kali oleh ayah tirinya. Hal ini terjadi saat ia melindungi ibunya dari pukulan ayahnya.
Pekan ini, media Amerika mengabarkan tentang Angelina Tran, seorang mahasiswa di Universitas Washington di negara bagian Washington. Pada malam tanggal 7 Agustus, ia terbangun oleh suara perkelahian di rumahnya di Beacon Hill, Seattle. Nghiep Kein Chau, yang berusia 54 tahun, kemudian menyerang ibu Angelina dengan kekerasan di dapur, dengan setidaknya 15 pukulan, sebagaimana yang terlihat dalam rekaman kamera di dalam ruangan.
Angelina Tran cepat bertindak dan mencoba menghadapi Chau, tetapi Chau berbalik menyerang keduanya. Dalam peristiwa ini, sang ibu berhasil melarikan diri dan menghubungi nomor darurat 911, sementara Angelina mencoba untuk menghentikan serangan Chau dan menjaga agar ia tidak mengejar ibunya.
Pertarungan keduanya menyebabkan mereka berjatuh ke lantai. Chau kemudian mengambil pisau dan menikam Angelina sebanyak 107 kali. Berdasarkan informasi dari jaksa, Chau beberapa kali berhenti dalam aksinya, termasuk berhenti untuk mengganti pakaian dan mengambil pisau lagi. Dia terus menerus menusuk Angelina dengan pisau hingga nyawanya hilang.
Rekaman dari kamera keamanan di rumah juga memperlihatkan Chau sedang mencari ibu Angelina setelah ia menghubungi polisi.
Penyebab kasus ini
Ketika polisi tiba di tempat kejadian saat fajar, mereka menemukan Chau masih memegang pisau dan pakaiannya bersimbah darah. Dengan kalimat tegas, ia mengakui, “Aku membunuh orang.”
Mayat Tran ditemukan oleh polisi di dapur. Chau segera ditangkap. Dia menceritakan kepada polisi bahwa ia dan ibu Tran telah bersama selama 19 tahun dan baru menikah setahun yang lalu. Keduanya bertengkar karena Chau merasa istrinya akan menceraikan dia dan mengambil uangnya. Kemarahan Chau semakin memuncak saat Angelina Tran turun tangan dan mengancam akan membunuh istrinya sendiri jika Chau tidak berhenti, sebelum polisi tiba.
Chau dihadapkan pada dakwaan pembunuhan dan ditahan di Pusat Pemasyarakatan King County dengan jaminan sebesar $5 juta. Setelah pihak jaksa berargumen, terbukti bahwa Chau berpotensi melarikan diri dan berbahaya bagi masyarakat.
Awalnya, sidang Chau dijadwalkan pada tanggal 23 Agustus, tetapi kemudian ditunda hingga tanggal 31 Agustus. Teman dan keluarga Angelina Tran telah mengorganisir penggalangan dana untuk mengenangnya. Universitas Washington mengungkapkan kesedihannya atas kepergian Angelina dan menegaskan bahwa dia adalah anggota aktif dari Perkumpulan Mahasiswa Vietnam di kampus.
Kisah gadis Vietnam ditikam 100 kali oleh ayah tirinya ini mengingatkan kita tentang kepentingan mendukung dan melindungi individu yang rentan, terutama dalam lingkungan keluarga. Perbuatan kejam yang menimpa gadis Vietnam ini mencerminkan perlunya kesadaran akan tanda-tanda bahaya dan tindakan preventif. Semoga kasus ini mendorong upaya lebih lanjut dalam memahami serta mengatasi masalah kekerasan dalam rumah tangga, sehingga kita dapat mencegah terulangnya tragedi semacam ini.