Liputandelapan8.com, Jakarta – Babi hutan adalah hewan yang mudah ditemui dimanapun dan banyak dijadikan sebagai makanan. Namun tahukah kamu, banyak babi hutan di Eropa tengah mengandung radioaktif sehingga dagingnya terlalu berbahaya untuk dimakan. Babi hutan yang mengandung radioaktif ini merupakan akibat dari uji coba senjata nuklir dikombinasikan dengan bencana Chernobyl, menurut penelitian baru.
Penyebab babi hutan mengandung radioaktif
Sebelumnya, kontaminasi radioaktif pada babi hutan disebabkan oleh ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir pada tahun 1986. Namun, studi baru tersebut dipublikasikan pada 30 Agustus di jurnal Environmental Science & Technology. Ditemukan bahwa sebagian besar penyebabnya disebabkan oleh uji coba senjata nuklir.
Babi hutan di seluruh wilayah Bavaria di Jerman mengandung cesium-137 dalam jumlah tinggi sehingga dagingnya tidak aman untuk dikonsumsi manusia. Meskipun banyak hewan juga telah terinfeksi cesium-137 sejak bencana Chernobyl, jumlah isotop ini terus menurun seiring berjalannya waktu, kecuali babi hutan. Tim menyimpulkan bahwa jumlah cesium-137 pada babi hutan tidak berkurang sejak tahun 1986. Fenomena ini dijuluki sebagai “paradoks babi hutan”. Salah satu penjelasannya adalah babi hutan mencerna cesium-137 melalui truffle, mengumpulkan unsur radioaktif dari tanah. Namun, bagaimana cesium-137 meresap ke dalam tanah masih menjadi misteri bagi para peneliti.
Tim peneliti dari Universitas Leibniz di Jerman dan Universitas Teknologi Wina bekerja sama dengan para pemburu di Jerman selatan untuk mengumpulkan daging babi hutan. Saat menguji daging dengan detektor sinar gamma dan spektrometer massa, mereka mampu menentukan rasio spesifik dua isotop cesium, yaitu cesium-135 dan cesium-137. Rasio ini mengungkapkan sebagian sumber radioaktif yang berasal dari Chernobyl. Namun sumber utama radiasi adalah pengujian senjata nuklir global pada tahun 1960-an. Cesium yang dilepaskan dari pengujian tersebut terakumulasi dalam sumber makanan babi hutan, termasuk truffle bawah tanah. Itu sebabnya jumlah radiasi dalam tubuh mereka tidak kembali ke tingkat aman.
Tim tersebut menyimpulkan bahwa babi hutan yang mengandung radioaktif ini akibat konsekuensi uji coba senjata nuklir. Kombinasi bahan radioaktif dari berbagai sumber bertahan lebih lama dan lebih berbahaya dibandingkan dari satu sumber.