Tiongkok memperingatkan adanya gula dalam minuman

Tiongkok memperingatkan adanya gula dalam minuman

Liputandelapan8.com, Tiongkok – Pihak berwenang Tiongkok telah mengambil langkah serius dalam mengatasi masalah konsumsi minuman manis yang berlebihan. Masalah ini mereka sebut sebagai penyebab puluhan ribu kematian setiap tahunnya. Tiongkok telah meluncurkan kampanye untuk memperingatkan mengenai dampak adanya gula dalam minuman yang berdampak buruk terhadap kesehatan. Dukungan kuat untuk tindakan ini datang dari hasil survei terbaru yang melibatkan 15,8 juta orang dewasa di Tiongkok, yang menunjukkan bahwa 34,8% dari mereka mengalami kelebihan berat badan dan 14,1% mengalami obesitas. Kota Shanghai bahkan telah mencoba sistem peringatan yang bertujuan untuk memberikan kesadaran akan bahaya konsumsi gula berlebihan terhadap kesehatan. Langkah-langkah ini menunjukkan tekad Tiongkok untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan pola makan yang tidak sehat.

Mulailah menggantung panel warna-warni di rak minuman

Selama dua minggu terakhir, 159 toko ritel di seluruh kota, termasuk supermarket dan toko serba ada, telah memasang tanda warna-warni di rak minuman. Meskipun jumlah spesifik gula dalam setiap item tidak diungkapkan, tabel tersebut memberikan informasi tentang setiap jenis minuman yang berbeda. Papan hijau mengingatkan pelanggan untuk membaca informasi label nutrisi sebelum melakukan pembelian. Tanda oranye memberikan peringatan untuk membatasi asupan gula. Sementara panel merah menguraikan dampak negatif minuman ringan terhadap kesehatan.

Sistem tersebut diperkenalkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Shanghai (CDC) pada pertengahan Agustus lalu. Pemerintah Tiongkok bertujuan untuk mengurangi konsumsi gula per orang dari 30 gram per hari menjadi tidak lebih dari 25 gram sehari pada tahun 2030.

Menurut Ma Feifei, pihak berwenang akan memantau perubahan perilaku belanja konsumen selama masa uji coba ini untuk membantu merancang kebijakan pengurangan gula di masa depan.

Seorang karyawan supermarket berbagi dengan media bahwa mereka akan menyarankan minuman rendah gula kepada pelanggan setelah mengetahui riwayat diabetes mereka.

Seiring dengan Singapura yang mengumumkan sistem klasifikasi nutrisinya yang ketat pada bulan Desember 2022, terdapat seruan agar Tiongkok juga mengambil langkah serupa. Menurut data CDC Tiongkok pada tahun 2019, negara tersebut mencatat 46.663 kematian terkait minuman manis. Angka tersebut hampir dua kali lipat angka kematian pada tahun 1990. Oleh karena itu, pihak berwenang Tiongkok meluncurkan kampanye untuk memperingatkan adanya gula dalam minuman yang dampaknya buruk terhadap kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *