Liputandelapan8.com, Jakarta – Kim Hieora Pelaku Bully Di Film The Glory Dan Dunia Nyata, Dispatch membuat laporan mengejutkan tentang Kim Hieora, pemain drama Korea The Glory. Aktris yang berperan sebagai pelaku bully Song Hye Kyo itu juga menindas teman-temannya di dunia nyata. Menurut laporan Dispatch, Kim Hieora tergabung dalam iljin atau geng bully di SMP. Sejumlah netizen Korea pun mengkritik Kim Hieora, yang dinilai tak jauh berbeda dari karakternya dalam drama Korea The Glory.
Kim Hieora telah angkat bicara soal tuduhannya sebagai pelaku bully kepada Dispatch. Namun sang aktris membuat pernyataan yang berbeda dari para ‘korban’.
Bintang drama Korea The Glory, Kim Hieora menempuh pendidikan di SMP Wanita Sangji di kota Wonju, Provinsi Gangwon. Dia tergabung dalam geng bully, Big Sangji, yang dikenal sering memalak, menyerang, dan melecehkan siswi lain secara verbal.
Dispatch menerima laporan tentang Kim Hieora dari seorang sumber sejak Mei 2023. Si sumber menyebut tak menyangka akan melihat penampilan Kim Hieora sebagai pelaku bully dan mengumpat di The Glory.
Sejak itu Dispatch mulai menggali informasi tentang Kim Hieora. Laporan dari sumber diperkuat dengan komentar-komentar yang ditulis Kim Hieora di forum komunitas online khusus Big Sangji selama tahun 2003-2004. Beredar pula fotonya bersama para anggota.
Kim Hieora Bantah Jadi Bully
Lebih lanjut, Dispatch meminta keterangan Kim Hieora soal keterlibatannya dalam Big Sangji. Aktris 34 tahun itu mengaku pernah menjadi bagian dari ‘geng bully’ tersebut. Namun Kim Hieora membantah jika Big Sangji adalah kelompok berisi penindas.
“Ya. Aku bukan siswa teladan saat SMP. Aku memang sering main-main. Tapi Big Sangji bukan sekelompok bully.”
“Saat itu, punya komunitas online dengan teman-teman sedang populer. Big Sangji adalah nama komunitas online. Itu bukan kelompok rahasia yang hanya diperuntukkan untuk para bully,” ungkap Kim Hieora, seperti dilansir dari Koreaboo.
Kim Hieora mengaku khawatir pengakuannya akan membawa dampak buruk untuk penayangan drama Korea The Uncanny Counter 2. Alhasil Dispatch baru merilis laporannya setelah drama itu tamat.
Mendengar pernyataan Kim Hieora, seorang ‘korban’ membantah jika Big Sangji hanya sekadar komunitas online. Sebab tak sembarang orang bisa masuk geng tersebut.
Kim Hieora lalu membuat pengakuan bahwa dia pernah dipukuli kakak kelas. Namun dia tidak pernah menyerang teman-temannya.
Kim Hieora tidak menyangkal bahwa dirinya pernah memalak adik kelas
“Memang benar aku berkumpul dengan anggota Big Sangji. Aku juga dipukul oleh siswi yang lebih tua di sekolah tanpa alasan. Tapi aku tidak memukul siswi yang lebih muda atau temanku,” jelasnya. Lawan main Song Hye Kyo itu tidak menyangkal bahwa dirinya pernah memalak adik kelas. Kini Kim Hieora menyesal dan meminta maaf karena hanya jadi pengamat.
“Siswi kelas 9 tiba-tiba meminta ₩100,000 dari kami. Kami tidak punya banyak waktu, jadi kami mengumpulkan ₩50,000 dari kami siswi kelas 8 dan ₩50,000 won dari siswi kelas 7.”
“Aku akui aku adalah pengamat dari hal-hal ini, dan aku minta maaf. Tapi aku tidak ikut dalam penyerangan atau pelecehan verbal. Kenapa namaku disebutkan di sini? Apakah aku menghampiri kalian? Aku tidak pernah memimpin dalam hal ini…”
“Mungkin aku tidak menganggapnya serius karena yang di-bully adalah siswi yang lebih muda. Memikirkan kembali hal itu, itu adalah kesalahan terbesar bagiku untuk menjadi pengamat,” tegas Kim Hieora.
Di kelas 9 SMP, bisnis ayah Kim Hieora mengalami kegagalan dan membuat keluarganya bangkrut. Dia mengaku bekerja di restoran fast food untuk mendapat jajan.
Seorang adik kelas diceritakan nekat mencuri barang-barang temannya untuk membantu keuangan Kim Hieora. Keduanya akhirnya mendapat hukuman dari para guru dengan melakukan pengabdian masyarakat.
Seorang ‘korban’ mengaku disuruh Kim Hieora membeli rokok
Setelah itu, Kim Hieora bertekad belajar lebih giat untuk masuk IPS di SMA Wanita Bukwon. Namun adik kelasnya pindah ke distrik lain dan masih dicap sebagai pencuri.
Kepada Dispatch, seorang ‘korban’ mengaku disuruh Kim Hieora membeli rokok. Sedangkan ‘korban’ lain mengaku dipalak untuk membayar uangnya pergi ke karaoke. Namun bintang The Glory itu memberikan pernyataan yang berbeda dari para ‘korban’.
“Aku tidak pernah secara langsung terlibat dalam intimidasi. Ya, saat itu aku pernah dihukum. Aku dipanggil ke kantor guru dan dipukul. Ketika ditanya siapa yang menyuruhku melakukan itu, aku dimarahi karena bisa bertanya kepada kakak kelas tentang itu.”
“Aku juga tidak pernah merokok. Sebenarnya aku ingin membuat imejku terlihat kuat. Tapi badanku tidak bisa menerima rokok. Lagipula, pacarku waktu itu benci cewek yang merokok.”
“Aku suka bernyanyi di karaoke. Aku sering pergi karaoke. Ada saatnya temanku membayarnya. Aku tidak ingat bagaimana kami bisa mendapatkan uang itu. Namun aku tidak pernah mengambil uang orang lain untuk membayarnya,” pungkas Kim Hieora.
Netizen Korea pun mengungkapkan kekecewaan setelah mengetahui Kim Hieora adalah seorang pelaku bully di dunia nyata.
“Astaga, aku merinding. Jadi dia berakting dalam ‘film dokumenter'” “Wah… Lihat fotonya… Itu adalah bukti. Kenapa semua pelaku bully berfoto seperti itu?” “Jadi aktingnya berasal dari pengalaman,” komentar netizen di forum komunitas Korea.