Liputandelapan8.com, Mexico – Lebih dari sepertiga dari total 30.000 pelari yang berlaga di Mexico City Marathon 2023 akan dibatalkan hasilnya karena tidak menyelesaikan lomba. Hal ini disebabkan oleh 11.000 pelari yang melakukan kecurangan di Mexico City Marathon.
Data penyelenggara menunjukkan banyak pelari yang tidak melewati pos pemeriksaan yang diatur setiap 5 km di lintasan pada 27 Agustus. Artinya, para pelari tersebut berbuat curang dengan berlari pendek dan tidak menyelesaikan rute yang ditentukan.
Yang lainnya dikeluhkan oleh sesama pelari karena menggunakan sepeda atau angkutan umum lainnya untuk berbuat curang selama kompetisi.
Sebuah kesempatan untuk menegaskan kembali nilai-nilai transenden sportivitas
Menurut surat kabar Spanyol Marca pada 6 September, penyelenggara Mexico City Marathon 2023 akan menangani secara ketat, mengidentifikasi kasus penipuan dan membatalkan hasil. “Perlombaan lari bergengsi ini tidak hanya menjadi festival bagi masyarakat ibu kota, tetapi juga menjadi kesempatan untuk menegaskan kembali nilai-nilai transenden sportivitas,” kata Panitia Penyelenggara Mexico City Marathon 2023 dalam pengumuman tersebut.
Pada nomor putra, pelari Bolivia Hector Garibay Flores finis pertama dengan waktu 2 jam, 8 menit, dan 23 detik, memecahkan rekor turnamen yang sebelumnya adalah 2 jam 10 menit 38 detik yang dibuat oleh atlet Kenya Titus Ekire pada tahun 2018. Di nomor putri, pelari Kenya Celestine Chepchirchir menang dengan waktu 2 jam 27 menit 17 detik.
Mexico City Marathon, yang lahir pada tahun 1983, telah diklasifikasikan sebagai emas oleh Federasi Atletik Dunia (World Athletics) sejak 2018. Ini merupakan salah satu turnamen paling populer di Amerika Latin, menarik hampir 40.000 pelari setiap tahunnya. Hasil turnamen ini digunakan oleh para pelari untuk mendaftar tempat di Boston Marathon. Boston Marathon sendiri diketahui sebagai perlombaan lari tertua dan paling bergengsi di dunia.
Jogging di Meksiko juga mencatat banyak kasus penipuan yang terkenal
Namun, Mexico City Marathon juga berkali-kali mendapat reputasi buruk karena kecurangan atlet. Pada tahun 2018, penyelenggara turnamen menyisihkan lebih dari 13.000 pelari yang melakukan kecurangan untuk mendapatkan tempat di Boston Marathon 2019.
Selain itu, dunia lari maraton di Meksiko mencatat banyak kasus penipuan yang terkenal. Pada tahun 2007, Roberto Madrazo, yang mencalonkan diri sebagai Presiden Meksiko pada tahun 2006, hasil lari maratonnya dibatalkan pada waktu 2 jam 41 menit 12 detik pada Berlin Marathon 2007 karena kecurangan. Saat itu, ia berniat memanfaatkan perlombaan maraton untuk menunjukkan tekad dan ketabahannya di jalur politik. Namun, pertanyaan muncul ketika banyak orang melihat Madrazo mengenakan jaket, topi, dan celana panjang di garis finis. Sementara sebagian besar pelari mengenakan kaus oblong dan celana pendek yang berkeringat.
Setelah pemeriksaan data, panitia menemukan bahwa politisi Meksiko itu kabur, melewati dua pos pemeriksaan di lintasan. Madrazo juga diduga melakukan kecurangan dengan cara lain karena data dari chip menunjukkan bahwa ia hanya membutuhkan waktu 21 menit untuk berlari lebih dari 14 km. Durasi ini jauh lebih cepat dari pencapaian apa pun yang pernah dicatatnya. “Bahkan pemegang rekor dunia pun tidak bisa berlari secepat itu,” kata direktur Berlin Marathon Track 2007 kepada AP saat itu.
Kejujuran dan fair play selalu menjadi nilai penting dalam dunia olahraga. Meskipun insiden 11.000 pelari melakukan kecurangan di Mexico City Marathon mengungkap sisi gelap dalam kompetisi ini, mereka juga menggarisbawahi pentingnya menjaga integritas dalam setiap aspek kehidupan. Semoga tindakan penyelenggara untuk menindak kasus-kasus kecurangan ini akan memperkuat integritas olahraga. Selain itu, penyelenggara juga perlu memastikan bahwa pelari yang jujur dan berdedikasi selalu mendapatkan pengakuan yang mereka pantas.