Apple ‘menghentikan’ lini iPhone mini

Apple 'menghentikan' lini iPhone mini

Liputandelapan8.com, Jakarta – Di acara iPhone 15, Apple tiba-tiba ‘menghentikan’ lini produksi iPhone 13 mini. Hal ini berarti tidak ada lagi versi iPhone mini yang akan dijual di pasaran.

Biasanya, setelah peluncuran iPhone baru, Apple akan berhenti memproduksi lini Pro tahun sebelumnya serta model yang telah dirilis selama bertahun-tahun. Tahun ini, iPhone 14 Pro, 14 Pro Max, dan model-model sebelum iPhone 12 (yang dirilis pada tahun 2020) akan berhenti dijual setelah perusahaan memperkenalkan seri iPhone 15 baru.

Namun, Apple juga menghentikan lini produksi iPhone 13 mini sehingga tidak ada lagi model dengan layar berukuran 5,4 inci di pasaran. “Ini tidak berarti Apple tidak akan pernah meluncurkan iPhone kompak lagi. Namun, untuk saat ini, tampaknya nasib iPhone mini sudah diputuskan,” komentar PhoneArena.

Produk tidak menarik penggunaProduk tidak menarik pengguna

iPhone 13 mini diperkenalkan oleh Apple pada tahun 2021. Perangkat tersebut memiliki layar berukuran 5,4 inci dengan panel Super Retina XDR, resolusi Full HD+, dan refresh rate 60 Hz. Spesifikasi perangkatnya juga cukup tangguh saat diluncurkan, dengan chip A15 Bionic 5 nm dan RAM 4 GB. Namun, produk tersebut tidak menarik pengguna sejak hari pertama karena ukurannya terlalu kecil dan daya tahan baterainya tidak tinggi.

Smartphone berukuran kecil sudah tidak lagi populer dan dianggap sebagai tren umum. Setelah dua generasi iPhone 12 mini 5,4 inci pada tahun 2020 dan iPhone 13 mini setelahnya, Apple tidak memperkenalkan versi berikutnya pada iPhone 14 generasi.

Menurut GizChina, ada banyak alasan mengapa smartphone berukuran kecil tidak lagi disukai. Meningkatnya popularitas mobile dan video game menjadi alasan pertama. Dengan ukuran layar yang lebih besar, smartphone di atas 6 inci dapat memberikan pengalaman yang lebih baik saat menonton film, bermain game, atau menjelajahi web.

Selain itu, peningkatan konfigurasi yang sering dilakukan oleh pabrikan ditambah baterai yang besar juga menyebabkan ukuran perangkat “menonjol”. Biaya produksi ponsel pintar berukuran kecil juga menjadi masalah. Dengan parameter yang sama, membuat ponsel berukuran kecil lebih mahal karena memerlukan penelitian tentang cara “menjejalkan” komponen ke dalam ruang yang kecil.

Menurut Otoritas Android, beberapa orang menyukai ponsel berukuran kecil karena mudah dipegang, tidak memakan banyak ruang di saku dan dompet, serta harganya terjangkau. Namun, kelemahannya adalah kapasitas baterainya yang rendah, dan kebanyakan orang menganggap ini sebagai perangkat sekunder. Produsen dapat memanfaatkan ceruk pasar ini, namun penjualan diperkirakan tidak akan tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *