Pekerja Di Salon Kuku Ini Viral Karena Pria Topless

salon-kuku-viral-Pekerja Di Salon Kuku Ini Viral Karena Pria Topless

Liputandelapan8.com, Jakarta – Pekerja Di Salon Kuku Ini Viral Karena Pria Topless, sebuah salon kuku jadi kontroversi karena menghadirkan penawaran tak biasa demi menarik perhatian pengunjung. Tempat tersebut menyediakan nail artist khusus untuk pengalaman yang lebih menarik. Tapi bukan karena keahliannya atau sertifikasi yang canggih tapi dengan menampilkan para ahli kuku tanpa atasan atau topless.

salon-kuku-viral-Pekerja Di Salon Kuku Ini Viral Karena Pria Topless
Pekerja Di Salon Kuku Ini Viral Karena Pria Topless

Menuai perdebatan di media sosial karena menampilkan para nail artist tanpa busana

Salon manikur di Kunming, China menuai perdebatan di media sosial karena menampilkan para nail artist tanpa busana. Manicurist berjenis kelamin pria tidak memakai atasan meski ada beberapa yang lebih tertutup karena mengenakan apron. Penampakan itu tentu menarik perhatian terlebih mereka tampan dan berotot.

Salon tersebut jadi perbincangan setelah viral di Douyin. Dalam video, seorang wanita mengaku terkejut ketika melihat barisan manicurist berotot hingga mimisan. Dua orang pria yang mengenakan masker dan bertelanjang dada tampak mengerjakan kuku dari pelanggan wanita. Mereka terlihat cukup jago dalam memberi referensi bentuk atau warna kuku.

Menghadirkan pegawai tampan dan berotot, kebanyakan wanita justru mengaku tidak nyaman. Beberapa mengaku marah karena dianggap merendahkan para pelanggan. Salon itu sendiri mengaku gimik tersebut hanya lah untuk menarik pelanggan dan ternyata tidak benar-benar menerapkannya.

Membuat video itu untuk menarik lebih banyak pelanggan

“Kami adalah tempat manikur yang berjalan secara legal. Kami membuat video itu untuk menari lebih banyak pelanggan, maka itu sedikit berlebihan,” kata perwakilan salon. “Ketika kami membuat video itu, mereka membuka busana untuk menunjukkan fisik mereka,” jelas mereka.

Mengetahui hal tersebut ternyata hanya gimik, banyak orang yang marah karena menganggapnya berlebihan. Dikatakan jika sebagian besar wanita justru tidak tertarik datang ke sana.

“Aku jijik dengan kampanye ini. Apa hanya aku?” “Aku bisa bilang kebanyakan wanita akan berpikir merek vulgar dan merasa mual dengan pria-pria ini. Wanita menyukai bersih, tampan, dan terlihat positif,” “Toko ini menukar moral untuk keuntungan?” tulis mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *