Elon Musk ‘pernah menghipnotis saudara perempuannya’

Elon Musk 'pernah menghipnotis saudara perempuannya'

Liputandelapan8.com, Jakarta –  Sebuah biografi baru mengungkap bahwa miliarder Elon Musk mempelajari hipnosis sejak kecil bahkan Elon Musk pernah menghipnotis saudara perempuannya.

Menurut isi biografi tentang Elon Musk yang ditulis oleh Walter Isaacson dan dirilis pada 12 September, sebagai seorang anak, miliarder ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan teman. Bahkan, Musk hampir tidak memiliki sahabat. Setelah lulus sekolah menengah, ia pindah dari Afrika Selatan ke Kanada bersama keluarganya. Ia adalah seorang anak yang pendiam, lebih suka membaca buku, sering bermain komputer, dan melakukan eksperimen ilmiah sendiri untuk “mengkompensasi kurangnya kehidupan sosial”.

Salah satu hal favoritnya adalah sihir dan hipnosis. Dia mengatakan bahwa dia belajar sendiri dan bahkan memerintahkan adik perempuannya, Tosca, untuk makan daging mentah. “Musk pernah meyakinkan Tosca bahwa dia adalah seekor anjing dan memintanya untuk makan daging mentah,” tulis Isaacson dalam buku tersebut.

Saat pindah ke Kanada, Musk selalu berada di samping Tosca seperti bayangan. Namun, berbeda dengan adik perempuannya yang digambarkan sebagai “remaja nakal yang lebih bersemangat keluar rumah dibandingkan di rumah”, Musk lebih suka mengubur dirinya di kamarnya sambil membaca buku.

Namun, setiap kali adiknya keluar, Musk mengikutinya karena dia “tidak ingin kesepian”. Meskipun Tosca tidak menyukai ini dan menyuruh kakaknya untuk “selalu menjaga jarak setidaknya 10 kaki”, Musk menaatinya. Ia selalu berjalan di belakang adiknya setiap saat, bahkan ke bar atau pesta, namun tidak lupa membawa buku untuk dibaca.

Tosca, yang lahir pada tahun 1974, saat ini menjadi seorang produser film. Dia telah terlibat dalam pekerjaan ini sejak tahun 2001, dan hingga saat ini telah terlibat dalam lebih dari 50 film, menurut IMDb. Selain itu, dia juga adalah pendiri dan CEO Passionflix, sebuah perusahaan produksi dan layanan streaming yang mengkhususkan diri dalam konten romantis.

Pingsan karena minum vodka

Menurut buku tersebut, sebelum mendirikan SpaceX pada tahun 2002, Musk ingin menjalankan misi yang akan menginspirasi eksplorasi luar angkasa. Rencana pertamanya, yang dikenal sebagai “Mars Oasis”, melibatkan pengiriman rumah kaca ke Mars.

Untuk mewujudkan ambisinya, Musk merekrut insinyur Jim Cantrell. Belakangan, Adeo Ressi – CEO Founder Institute adalah teman sekamar Musk di kampus. Mereka mengatur pertemuan dengan sekelompok pengusaha untuk membahas kemungkinan pembelian roket.

Pertemuan tersebut, yang berlangsung di sebuah restoran di Moskow, digambarkan sebagai “makanan ringan yang diselingi dengan tegukan besar vodka.” Musk bahkan mengatakan bahwa dia “mengukur berat makanan dan berat vodka untuk membuatnya seimbang.” Namun pada akhirnya, akibat minum berlebihan, dia “memegang kepalanya, kehilangan kesadaran, dan kepala-nya membentur meja.”

Pertemuan tersebut tidak berhasil karena tidak tercapai kesepakatan. Menurut isi buku, Musk ingin membeli dua roket Dnieper dengan harga $18 juta, tetapi pihak lain menawarkan harga dua kali lipat.

Pada bulan Januari, Musk juga mengatakan bahwa dia “tidak suka rasa atau efek dari sebagian besar alkohol.” Namun, saat final Piala Dunia FIFA di Qatar tahun lalu, dia terlihat minum alkohol.

Kisah masa muda Elon Musk, termasuk anekdot mengenai dirinya yang pernah menghipnotis saudara perempuannya, memberikan wawasan menarik tentang perjalanan dan keunikan seorang miliarder dalam membangun impian luar angkasanya. Meskipun perjalanan menuju kesuksesan penuh dengan tantangan, Elon Musk adalah contoh nyata bagaimana ketekunan, kreativitas, dan ambisi. Ini membuktikan bahwa hal itu bisa membawa perubahan besar dalam dunia teknologi dan eksplorasi luar angkasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *