Liputandelapan8.com, Norwegia – Norwegia telah memasang 360 panel surya dalam enam baris di padang rumput di kepulauan Arktik Svalbard untuk proyek percontohan. Kepulauan Svalbard terletak sekitar 1.300 km dari titik paling utara dan hanya dapat dicapai dengan perahu atau helikopter. Sistem panel surya di dekat Kutub Utara ini akan segera beroperasi dan mulai menyediakan listrik ke stasiun radio lama. Hal ini diperkirakan akan terlaksana di sini pada tanggal 21 September.
Stasiun radio ini, yang kini dinamakan Radio Isjord, telah diubah menjadi kamp liburan bagi wisatawan. Proyek percontohan pembangkit listrik tenaga surya ini bertujuan untuk membantu transisi masyarakat terpencil di Arktik ke energi ramah lingkungan.
Sistem panel surya di dekat Kutub Utara yang pertama kali dilakukan
“Kami percaya ini adalah sistem fotovoltaik berbasis darat paling utara di dunia. Ini adalah pertama kalinya hal ini dilakukan dalam skala besar di Kutub Utara,” kata Mons Ole Sellevold, konsultan teknis energi terbarukan di grup energi Store Norske.
Selain itu, 100 panel surya lainnya ditempatkan di atap stasiun radio dengan harapan dapat memenuhi sekitar setengah kebutuhan listrik stasiun tersebut. Hal ini dilakukan agar membantu mengurangi emisi CO2. Sebelumnya, stasiun ini dioperasikan dengan generator diesel.
Pada musim panas, kawasan ini dibanjiri sinar matahari, dengan fenomena “midnight sun” (matahari tidak terbenam sempurna). Panel surya juga mendapat manfaat dari efek albedo – pantulan salju dan es – dan suhu rendah membantu meningkatkan efisiensi.
Namun, pada musim dingin, wilayah tersebut berada dalam kegelapan mulai awal Oktober hingga pertengahan Februari. Sehingga Radio Isjord tidak mungkin sepenuhnya menghilangkan bahan bakar fosil. Oleh karena itu, Store Norske juga mempertimbangkan alternatif lain, seperti ladang angin. Ladang angin dimaksudkan agar stasiun terus bertransisi ke arah yang lebih ramah lingkungan.
Faktor Lingkungan dan Ekonomi
Sellevold mengatakan proyek tersebut lahir setelah mempertimbangkan faktor lingkungan dan ekonomi. Membeli dan mengangkut solar mahal, sedangkan sel surya mudah perawatannya dan sulit rusak. Ini juga merupakan proyek percontohan untuk mengevaluasi kelayakan penerapan teknologi ini pada sekitar 1.500 lokasi tambahan di Arktik. Lokasi ini merupakan tempat yang tidak terhubung ke jaringan listrik tradisional dan perlu diubah menjadi energi ramah lingkungan.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2022, selama 40 tahun terakhir, kawasan Arktik telah memanas hampir empat kali lebih cepat. Ini merupakan perubahan pesat dibandingkan dengan wilayah lain di bumi. Es mencair lebih cepat dan ekosistem menderita. Hal ini mempengaruhi penduduk lokal dan orang-orang yang tinggal di belahan dunia lain, serta berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut dan kejadian cuaca ekstrem.
Dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin mendesak di wilayah Arktik, proyek panel surya ini adalah langkah positif menuju penggunaan energi yang lebih berkelanjutan. Meskipun perjalanan transisi energi di lingkungan yang keras dan unik seperti ini mungkin memiliki kendala, proyek ini menunjukkan komitmen untuk bergerak menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan. Dengan teknologi terbarukan seperti panel surya di dekat Kutub Utara, harapannya adalah dapat memberikan inspirasi bagi solusi energi hijau lainnya di seluruh dunia, sambil memperhatikan perlindungan ekosistem dan masyarakat lokal yang sangat penting. Semoga saja sistem panel surya di dekat Kutub Utara akan segera beroperasi.