Kisah Miliuner Yang Menolak Kematian

Liputandelapan8.com, Jakarta – Kisah Miliuner Yang Menolak Kematian, Miliarder bioteknologi Bryan Johnson mencoba ‘menolak kematian’. Pria berusia 45 tahun ini terobsesi ingin seperti pemuda 18 tahun dan rela menggelontorkan uang hingga Rp 29,9 miliar untuk membuat tubuhnya kembali muda.

Berbagai cara dilakukan Bryan, mulai dari diet vegan, mengonsumsi puluhan jenis suplemen, menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan setiap bulan hingga kolonoskopi dan tes darah. Pria yang berprofesi sebagai pengembang software ini mengungkap bahwa dia memiliki tim yang terdiri dari 30 dokter dan pakar kesehatan.

Tim dokter bekerja untuk membantunya memiliki jantung sesehat manusia berusia 37 tahun, kulit seusia 28 tahun dan kualitas paru-paru seperti remaja 18 tahun. Targetnya adalah menjadikan seluruh organ tubuhnya termasuk otak, hati, ginjal, gigi, kulit, rambut hingga penis berfungsi. Seperti saat dia masih remaja.

Percobaan Bryan Johnson untuk ‘menolak kematian’ ini diberi nama Project Blueprint. Bryan ingin memperlihatkan bahwa penuaan dan penurunan fungsi tubuh seiring bertambahnya usia bisa dicegah. Tentunya dengan teknologi terkini dan biaya yang tidak murah.

Prosedur ekstrem juga tak ragu dijalani pria asal Amerika Serikat ini. Termasuk meminta putranya yang berusia 17 tahun untuk melakukan transfusi darah. Putranya yang bernama Talmage diminta memberikan satu liter darahnya. Untuk menjaga agar organ dalam, termasuk penis nya berfungsi seperti anak muda.

Kisah MiliuMiliarder bioteknologi Bryan Johnson. | Kisah Miliuner Yang Menolak Kematianner Yang Menolak Kematian
Kisah Miliuner Yang Menolak Kematian

Inilah Rutinitas Keseharian Bryan Jhonson

1.Bryan Johnson bangun tidur setiap pukul 5 pagi, kemudian mengonsumsi dua lusin suplemen, sebelum olahraga selama satu jam.

2. Sebelum tidur, pendiri dan CEO Kernel, sebuah perusahaan yang dapat memantau dan merekam aktivitas otak, ini memakai kacamata yang bisa menghalangi paparan cahaya biru selama dua jam.

3. Saat tidur, Bryan terhubung dengan mesin khusus yang dipasang pada penisnya untuk menghitung jumlah ereksi di malam hari.

“Saya rata-rata mengalami ereksi dua jam 12 menit setiap malam dengan kualitas tertentu. Untuk mencapai usia (biologis) 18 tahun perlu (ereksi) tiga jam 30 menit,” ujarnya, seperti dikutip dari Time.

Ereksi di malam hari, katanya, adalah ‘penanda usia biologis untuk fungsi seksual pria’, yang juga berdampak pada kesehatan jantung. Pelacak ereksi mirip seperti casing AirPods kecil dengan tali berwarna biru kehijauan, seperti dompet yang dikenakan di penis.

Mengukur suhu bagian dalam telinga

4. Setelah bangun tidur, dia akan langsung menimbang tubuh pada alat yang menggunakan “impedansi listrik” untuk mengukur berat badan, indeks massa tubuh, tingkat hidrasi, lemak tubuh, dan sesuatu yang disebut ‘kecepatan gelombang nadi’.

5. Kemudian Bryan akan menyalakan lampu terapi cahaya (yang meniru paparan sinar matahari) selama dua hingga tiga menit untuk mengatur ulang ritme sirkadiannya. Dia mengukur suhu bagian dalam telinga untuk memantau perubahan dalam tubuhnya, dan minum dua pil feritin untuk meningkatkan zat besi, bersama dengan beberapa vitamin C.

6. Setelah itu dia mencuci wajahnya, menggunakan krim untuk mencegah kerutan, dan memakai laser. Dilanjutkan dengan masker selama lima menit, dengan sinar infra red dan biru dirancang untuk merangsang pertumbuhan kolagen dan menghilangkan noda pada kulit wajah.

7. Pukul 06.00 pagi, barulah Bryan turun ke lantai bawah untuk memulai hari, yang biasanya diawali dengan minum jus sayuran yang diberi tambahan kreatin dan kolagen. Setelah itu dia menyikat dan flossing gigi, lalu berkumur dengan tea tree oil dan gel antioksidan.

8. Bryan lalu mulai melakukan latihan khusus untuk meningkatkan kekuatan tubuh. Kemudian dia pergi ke ruang gym di rumahnya dan memulai rutinitas olahraga selama satu jam.

9. Usai olahraga, Bryan menyantap sayuran kukus dan lentil yang telah diblender hingga menyerupai bubur. Dia tidak menyebut waktu makan sebagai ‘sarapan’, ‘makan siang’ dan ‘makan malam’, melainkan ‘makanan pertama’, ‘makanan kedua’, dan seterusnya.

Tujuan Bryan melakukan semua usaha itu adalah untuk membuktikan bahwa manusia bisa mengurangi usia medis dari setiap organ hingga 25 persen. Namun, secara medis, belum ada di belahan bumi manapun seseorang yang berusia 45 tahun punya usia organ seperti 35 tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *