Liputandelapan8.com, Jakarta – Apple pernah bertemu dengan Microsoft dan berniat menawarkan untuk membeli mesin pencari Bing. Namun kemudian menarik diri karena tarikan miliaran dolar yang Google bayarkan setiap tahunnya.
Di pengadilan Washington DC, John Giannandrea, Wakil Presiden Senior Apple, mengungkapkan bahwa perusahaan Apple pernah berniat membeli Bing dengan maksud memperluas ke segmen pencarian daripada menetapkan Google sebagai alat default. Ini adalah bagian dari isi uji coba tertutup Google terhadap perilaku monopoli, yang berlangsung pada 22 September namun baru diumumkan minggu ini.
Pembukaan segel transkrip dan publikasi konten persidangan antara Departemen Kehakiman AS dan Google dilakukan setelah hakim Amit Mehta “membaca setiap baris dengan cermat”. Apple dan Google meminta untuk merahasiakan kesaksian tersebut. Namun Mehta mengatakan, kecuali rahasia dagang, semua hal lainnya harus dipublikasikan.
Giannandrea memberikan kesaksian selama 10 menit sebelum sidang berakhir. Dia mengatakan Apple telah mempertimbangkan dengan cermat apakah mereka dapat bersaing dengan Google dengan meluncurkan mesin pencarinya sendiri. “Awalnya, Apple menghapus beberapa hasil pencarian Safari Google dan menggantinya dengan fitur Safari Suggested,” ujarnya. “Dengan cara ini, menurutku, kita akan mendapatkan gigitan apel pertama kita.”
Selanjutnya, pada tahun 2018, perwakilan Apple bertemu dengan Microsoft untuk membahas kemungkinan mengakuisisi Bing. Negosiasi tersebut “terorganisir dengan ketat”, menawarkan serangkaian proposal apakah akan membeli atau mendirikan usaha patungan. Namun, semuanya menemui jalan buntu setelah CEO Tim Cook memutuskan untuk berhenti.
Selain Bing, Apple juga menghubungi DuckDuckGo, layanan pencarian yang mengedepankan privasi, untuk menggantikan Google. Informasi tersebut diungkapkan di pengadilan oleh Gabriel Weinberg, CEO DuckDuckGo.
DuckDuckGo, Apple dan Google belum berkomentar
Menurut jaksa AS, Google memegang 90% pangsa pasar pencarian online. Keunggulan itu antara lain karena perusahaan bergandengan tangan dengan Apple dalam kesepakatan yang telah berlangsung selama 18 tahun. Setiap tahun, Apple dibayar hingga 19 miliar USD untuk menampilkan mesin pencari Google secara default di iPhone, MacBook, dan produk lainnya. Kedua belah pihak berusaha merahasiakannya dari publik dan hanya menyebutkan kesepakatan tersebut melalui jalur komunikasi internal.
Menurut Washington Post, monopoli tidaklah ilegal, namun menyalahgunakan keuntungan monopoli untuk memadamkan persaingan merupakan pelanggaran hukum. Jaksa berusaha membuktikan bahwa Google menggunakan posisi monopolinya untuk menekan Apple agar menandatangani kesepakatan tersebut.
Departemen Kehakiman AS memiliki waktu hingga pertengahan Oktober untuk menemukan bukti dan menyampaikan pandangannya di pengadilan. Pihak perusahaan akan memberikan kesaksian hingga akhir November, setelah itu kedua belah pihak akan menyampaikan argumentasi dan usulannya kepada hakim.