Artis Meninggal Dunia Sehabis Operasi Pengencangan Bokong

Artis Meninggal Dunia Sehabis Operasi Pengencangan Bokong

Liputandelapan8.com, Jakarta – Artis Meninggal Dunia Sehabis Operasi Pengencangan Bokong, artis Argentina ini meninggal dunia setelah mengalami komplikasi karena pengencangan bokong. Silvina Luna sempat dirawat di rumah sakit selama 79 hari, namun nyawanya tidak bisa tertolong. Silvina melakukan operasi Brazilian butt lift atau pengencangan bokong pada 2011. Ahli bedah kosmetik Anibal Lotock menyuntik Silvina dengan cairan yang mengandung polimetilmetakrilat, yang dilarang oleh Badan Obat, Makanan, dan Teknologi Medis Nasional Argentina. Bahan plastik transparan dan kaku ini digunakan oleh produsen sebagai pengganti kaca pada suku cadang kendaraan, lensa, panel dan jendela.

Komplikasi kesehatan Silvina bermasalah sejak 2015, di mana ginjalnya jadi bermasalah. Dokter mendiagnosisnya menderita insufisiensi ginjal dan hiperkalsemia, dan dia menjalani perawatan dialisis mingguan sampai transplantasi ginjal.

silvina-luna.Artis Meninggal Dunia Sehabis Operasi Pengencangan Bokong
Artis Asal Argentina Meninggal Dunia Sehabis Operasi Pengencangan Bokong

Silvina menderita penyakit autoimun

Pada 2016, dokter di Miami, AS telah mengeluarkan zat berbahaya dari bokongnya. Dokter bernama Critsitan Perez itu mengatakan bahwa Silvina menderita penyakit autoimun.

“Penyakitnya tersebut disebabkan oleh obat-obatan sebagai konsekuensi dari operasinya. Semua pasien mengalami gagal ginjal parah dan akhirnya meninggal,” ungkap Critsitan kepada Tv C5N.

Saat dia menunggu ginjal baru, kondisi Silvina memburuk dan dia dirawat di rumah sakit pada 13 Juni. Dia dibius selama hampir dua minggu, hingga 29 Juni, ketika dia ventilator dicabut.

Pada 19 Agustus, rumah sakit mengeluarkan pernyataan bahwa Silvina bernafas sendiri, dengan rehabilitasi kinesiologis, nutrisi, dan psikologis. Namun dalam beberapa hari terakhir dia tertular bakteri dan sekali lagi diintubasi pada hari Rabu, 30 Agustus.

Sehari setelahnya, Kamis (31/8/2023, alat bantu hidupnya dicabut dan Silvina meninggal dunia di usia 43 tahun. Menurut sahabat Silvina, keluarga tidak tidak dapat berbuat apa-apa lagi untuk menyelamatkannya karena dia tidak merespons terhadap pengobatan.

“Itu adalah keputusan yang sangat sulit yang harus diambil kakaknya, jelas direkomendasikan oleh para dokter, yang dalam beberapa kesempatan mempertimbangkannya, karena sangat sulit bagi satu-satunya kerabat langsung Silvina, untuk mengambil keputusan, nyawa adiknya,” ungkap sang sahabat, seperti dikutip dari Mirror.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *