Liputandelapan8.com, Jakarta – Dua Lipa Batal Rilis Video Klip Terbarunya, penyanyi Dua Lipa dikabarkan menarik video klip terbarunya yang telah menghabiskan dana produksi ratusan ribu pound sterling. Pelantun lagu ‘New Rules’ ini tidak jadi merilisnya karena menganggap video tersebut ‘tidak sensitif’ di tengah konflik Israel-Hamas.
Seperti dilansir Female First, video klip menampilkan beberapa adegan yang melibatkan ledakan, perkelahian massa dan kekacauan. Meskipun syuting dilakukan sebelum insiden yang memicu penyerangan Israel ke Gaza hingga menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina 7 Oktober 2023 terjadi. Wanita 28 tahun ini tetap memutuskan batal merilisnya.
Video klip berbujet besar itu melibatkan ratusan figuran
Seorang sumber yang merupakan orang dalam di industri musik mengatakan video klip ditarik setelah ‘pertemuan darurat’ dengan tim Dua Lipa.
“Sebuah video direkam untuk kampanye album terbaru Dua Lipa pada September lalu. Sebenarnya video ini lucu namun berisi tema kekacuan termasuk tabrakan mobil, penghancuran, ledakan, kembang api dan tawuran massal.” Kata sumber tersebut.
Dia melanjutkan, “Dua Lipa dan timnya memutuskan video tersebut tidak sensitif jika dipublikasikan mengingat apa yang telah terjadi pada dan sejak 7 Oktober.” Video klip berbujet besar itu melibatkan ratusan figuran dan diproduksi bertepatan dengan album studio ketiga Dua Lipa yang dijadwalkan rilis pada 2024.
Wanita keturunan Albania ini termasuk salah satu selebriti yang vokal menyuarakan konflik dan perang yang terjadi di Palestina.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Instagram pada Oktober 2023. Dua menulis: “Setiap hari, hati saya sakit untuk rakyat Israel dan Palestina. Duka atas nyawa yang hilang dalam serangan mengerikan di Israel.”
“Sedih ketika saya menyaksikan penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza. Di mana 2,2 juta jiwa, setengah dari mereka adalah anak-anak, menanggung kesulitan yang tidak terbayangkan.”
“Untuk saat ini, saya sangat berharap adanya gencatan senjata di Gaza dan mendesak pemerintah untuk menghentikan krisis yang sedang berlangsung. Harapan kita adalah bisa menemukan empati untuk mengenali situasi kemanusiaan yang mengerikan ini,” tutupnya.