Liputandelapan8.com, Afrika – Meskipun Motty meninggal kurang dari dua minggu setelah kelahirannya pada tahun 1978, ia masih memegang status yang tidak biasa dalam Guinness Book of World Records. Dia adalah “gajah paling langka di dunia,” menurut IFL Science.
Motty adalah satu-satunya kasus persilangan gajah Afrika (Loxodonta africana) dan gajah Asia (Elephas maximus) yang terkonfirmasi. Ia lahir pada 11 Juli 1978 di Kebun Binatang Chester di Inggris dan dinamai menurut nama pendiri George Mottershead. Dikonfirmasi melalui sampel jaringan yang diambil dari seekor gajah jantan muda berukuran kecil. Individu ini merupakan hasil persilangan antara gajah Afrika jantan, Jumbolino, dengan gajah Asia betina, Sheba.
Saat gajah betina Sheba pertama kali hamil, para ahli tidak terlalu meragukan identitas ayahnya. Pasalnya, Jumbolino merupakan satu-satunya gajah jantan yang satu kandang dengannya. Namun, mereka masih ragu apakah dua spesies berbeda dapat menghasilkan keturunan yang layak. Kedua spesies gajah ini tidak dapat berpasangan di alam liar karena jarak geografis yang sangat jauh yang memisahkan wilayah jelajah alaminya di dua benua berbeda. Selain itu, mereka bukan hanya spesies yang berbeda tetapi juga genera yang berbeda, yang berarti jarak mereka relatif berjauhan dalam pohon genetik.
Motty memiliki ciri-ciri ayah dan ibu gajah
Gajah Afrika dan gajah Asia memiliki beberapa perbedaan ciri fisik. Gajah Afrika berukuran lebih besar, dengan tinggi sekitar 3 – 4 meter dari ujung kaki hingga bahu. Namun, untuk gajah Asia, tingginya hanya 2 – 3,5 meter. Mereka juga memiliki telinga yang jauh lebih besar dan telah berevolusi dengan sempurna untuk membantu memancarkan panas dari tubuh mereka saat berada di padang rumput. Hal ini sering kali ditandai dengan lebih banyak kerutan pada kulit.
Sebagai hasil dari persilangan dua spesies ini, Motty memiliki ciri-ciri yang mirip dengan kedua induk gajahnya. Bentuk kepala dan telinganya yang lebih besar menyerupai gajah Afrika, namun ia juga memiliki lima kuku pada kaki depan dan empat cakar pada kaki belakang. Kuku dan cakar ini yang merupakan ciri khas gajah Asia. Sayangnya, Motty mengalami awal yang sulit sejak lahir. Lahir prematur 6 minggu, ia sangat kurus dan memerlukan perawatan dokter hewan yang intensif untuk bertahan hidup. Hanya 10 hari setelah lahir, ia meninggal karena necrotizing enterocolitis, masalah serius pada usus yang umum terjadi pada hewan yang baru lahir.
Motty meninggal pada 21 Juli 1978. Hasil otopsi selanjutnya menunjukkan bahwa ia terinfeksi bakteri E.coli baik di usus besar maupun tali pusat. Setelah kematiannya, jenazah gajah paling langka di dunia ini disimpan sebagai koleksi pribadi dan ditempatkan di Natural History Museum di London.