Liputandelapan8.com, Jakarta – Mulai Desember 2023, Google akan menghapus akun yang sudah lama tidak aktif selama 2 tahun terakhir.
Menurut CNBC, akun yang tidak aktif selama minimal 2 tahun akan menerima email peringatan dari Google. Email tersebut memberi tahu pengguna bahwa akun akan dinonaktifkan jika mereka tidak masuk ke dalamnya dalam waktu 60 hari. Jika setelah 60 hari tidak ada aktivitas masuk, pengguna akan menerima email kedua yang memberikan kesempatan untuk masuk dalam 60 hari ke depan sebelum akun dihapus secara permanen. Secara keseluruhan, pengguna memiliki jangka waktu 120 hari untuk menyelamatkan akun mereka agar tidak terhapus.
Peraturan baru tersebut akan berlaku mulai Desember tahun ini
Mulai Desember tahun ini, Google akan menghapus akun yang sudah lama tidak aktif. Jika akun dinonaktifkan, layanan seperti Gmail, Drive, Dokumen, YouTube, Google Foto, Meet, atau Kalender tidak akan dapat diakses. Namun, aturan ini tidak berlaku untuk akun sekolah, bisnis, dan akun yang memiliki video di YouTube. Langganan berbayar untuk penyimpanan juga tidak akan terdampak.
Jika akun dinonaktifkan, pengguna dapat menggunakan Manajer Akun Tidak Aktif untuk mentransfer data dari akun lama ke akun baru. Google menjalankan langkah ini untuk alasan keamanan dan juga untuk mengurangi biaya operasional. Banyak pengguna memiliki beberapa akun Google yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti penyimpanan foto dan dokumen. Bagi perusahaan, menjaga kapasitas penyimpanan untuk akun gratis bukanlah biaya yang kecil.
Wakil Presiden Google, Ruth Kricheli, mengatakan bahwa akun yang diabaikan sering kali menggunakan kata sandi lama dan tidak memiliki pengaturan autentikasi dua faktor. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi risiko serangan.
Meskipun demikian, banyak pengguna yang mengkritik langkah baru Google ini. Mereka merasa Google perlu lebih transparan tentang kebijakan baru ini dan tidak hanya mengirimkan email dengan subjek “Pembaruan Kebijakan Akun Google Tidak Aktif” yang mudah diabaikan.
Kebijakan serupa di Microsoft
Tidak hanya Google, Microsoft juga menerapkan kebijakan serupa. Mereka mengharuskan pengguna untuk masuk ke akun minimal sekali dalam 2 tahun, dan berhak menutup akun yang tidak mematuhi aturan ini secara sepihak. Beberapa pengguna merasa bahwa alasan keamanan untuk menghapus akun tidak masuk akal, mengingat ada risiko bahwa akun lama bisa diretas. Namun, kebijakan ini tetap diterapkan sebagai langkah untuk menjaga keamanan dan efisiensi operasional.