Liputandelapan8.com, Jakarta – Hantu Perempuan Jepang Sadako, bicara soal cerita yang diwariskan para leluhur memang tidak ada habisnya. Termasuk cerita legenda urban yang diwariskan leluhur orang Jepang. Salah satu legenda urban terkenal dari Jepang adalah hantu Sadako. Seperti halnya Kuntilanak dari Indonesia, hantu Sadako merupakan sosok legendaris
Cerita Sadako tidak hanya dituturkan secara lisan, tapi juga ditulis dan difilmkan. Hantu Sadako pernah diangkat menjadi sebuah film berjudul The Rings (2002). Konon sosoknya yang juga dikaitkan dengan sejarah, terkena kutukan sampai menghantui banyak orang.
Memiliki beberapa versi kisah
Cerita tentang Sadako memang bervariasi, dari sejarah hingga kisah horor. Secara umum, asal usul kisahnya bisa dibilang tidak ada yang menyenangkan. Versi pertama adalah tentang Sadako Sasaki, gadis kecil dari Hiroshima kelahiran 1943. Berdasarkan tahun lahirnya, ia baru berumur dua tahun ketika kota Hiroshima dibom.
Ia masih selamat dan bisa melanjutkan hidup bersama keluarganya. Tapi suatu hari di tahun 1955, ia jatuh di sekolah. Saat diperiksa dokter ternyata ia telah mengidap penyakit ganas yaitu kanker darah yang merupakan efek dari bom Hiroshima.
Ternyata dokter tidak dapat menyembuhkan penyakitnya yang sudah parah. Di usianya yang baru 12 tahun, ia mati dalam kondisi fisik mengenaskan akibat radiasi bom Hiroshima yang sudah menjalar di tubuhnya.
Ia dideskripsikan sebagai seorang gadis keturunan manusia dan hantu yang yang terkena kutukan. Sejak kecil ia tampak berbeda dari anak-anak pada umumnya.
Pada tahun 1990-an awal, ia hidup bersama ibunya yang berkemampuan seperti cenayang. Pembawaannya melankolis dan seperti memiliki kelainan mental. Ia tidak banyak bicara dan enggan bermain bersama teman sebaya. Hampir seluruh waktunya ia lalui sendirian. Sama seperti ibunya, ia pun memiliki kelebihan dalam hal ilmu gaib.
Sadako sedih dan sangat terpukul karena kematian sang ibu
Sementara itu, ibunya sempat melakukan percobaan praktik paranormal bersama seorang dokter. Saat dokter mengumumkan hasil percobaan, para ilmuwan menuduh hal tersebut penipuan.
Ibunya pun tertekan dan memilih mengakhiri hidup setelah dituduh berbohong terkait kemampuan cenayang. Ia pun sedih dan sangat terpukul karena kematian sang ibu. Di pulau terpencil, ia kemudian tinggal bersama ayahnya.
Ternyata kemampuan cenayang dari ibunya telah ia warisi. Seiring usianya bertambah, ia mulai meningkatkan kemampuan mentalnya sendiri. Saat kemampuannya diketahui oleh ayahnya, ia dianggap berbahaya dan segera dibawa ke seorang dokter di Tokyo.
Tidak suka dengan perlakuan ayahnya, ia pun tumbuh menjadi anak durhaka. Ayahnya pun mengurungnya di rumah. Konon ia pun sering mendapat perlakuan kasar dari ayahnya, sampai akhirnya ia memberontak.
Memakai baju putih dan menghantui dengan cara merangkak ke luar sumur
Ayahnya tidak tahan dengan keadaan, akhirnya ia diceburkan ke sumur tua. Ternyata setelah diceburkan ke sumur tua, ia belum mati tapi hanya terluka pada bagian wajah dan kepala.
Di dalam sumur ia yang lemah masih sempat merenung membalas dendam pada sang ayah. Tapi ia lebih dulu dijemput ajal di dalam sumur. Sumur pun menjadi saksi bisu tempat meninggalnya. Setelah itu, konon sumur menjadi tempat yang angker karena adanya sosok hantu Sadako yang dianggap kena kutukan dan terlihat merangkak keluar dari sumur.
Dalam cerita horor ia digambarkan berpakaian putih seperti gaun kotor, rambutnya panjang, berantakan, dan menutupi sebagian besar wajahnya. Itulah cerita tentang hantu perempuan Jepang Sadako. Terlepas dari ada atau tidaknya sosok Sadako di dunia nyata, kisahnya terus terkenang di benak masyarakat.