Liputandelapan8.com, Jakarta – Di dalam samudra yang luas dan misterius, tersembunyi kehidupan laut yang menakjubkan dan mengagumkan. Hewan-hewan ini memiliki kemampuan luar biasa untuk menyelam jauh ke kedalaman laut terdalam di planet ini. Dari makhluk-makhluk yang aneh hingga predator-predator yang ulung, mari kita jelajahi tentang hewan-hewan yang berhasil menembus lapisan-lapisan gelap dan menjadi makhluk menyelam terdalam di planet ini. Paus berparuh Cuvier mampu menyelam hingga kedalaman hampir 3.000 meter dalam kondisi hipoksia, sekitar 32 kali tinggi Patung Liberty.
Mamalia laut, seperti paus dan anjing laut, memiliki struktur tubuh khusus untuk menyelam di bawah ombak. Mereka harus tahan terhadap tekanan laut dalam yang sangat kuat, bahkan dalam kondisi tanpa oksigen selama waktu yang cukup lama. Hal ini berbeda dari ikan, yang bisa mengambil oksigen langsung dari air. Mamalia laut perlu naik ke permukaan untuk mengambil napas udara.
Nicola Quick, seorang ilmuwan kelautan dari Duke University, menjelaskan, “Bagi makhluk yang bernapas udara dan mencari makan di kedalaman laut, tantangan yang dihadapi sangat berbeda dari hewan-hewan lain. Sumber daya vital mereka, seperti udara, ada di atas, sementara sumber daya vital lainnya, seperti makanan, berada di bawah laut.”
Apa yang istimewa dari paus berparuh Cuvier (Ziphius cavirostris)
Paus berparuh Cuvier (Ziphius cavirostris) kemungkinan memegang gelar sebagai mamalia penyelam terdalam di dunia. Paus ini berukuran sedang dan hidup di daerah beriklim sedang dan tropis. Pada tahun 2010, para peneliti mulai memasang alat pelacak satelit pada individu-individu paus ini di lepas pantai California, AS. Tujuannya adalah merekam gerakan dan penyelaman yang luar biasa yang dilakukan oleh hewan-hewan ini.
Salah satu dari delapan paus yang dilacak ternyata mampu menyelam hingga kedalaman 2.992 meter, atau sekitar 32 kali tinggi Patung Liberty. Selain itu, paus ini juga memiliki kemampuan untuk menyelam dalam waktu yang sangat lama. Tim peneliti berhasil mencatat satu individu paus yang melakukan penyelaman selama lebih dari dua jam di bawah air.
Pada tahun 2020, Nicola Quick dan rekannya mencatat rekor baru dengan mengamati paus berparuh Cuvier melakukan penyelaman selama 3 jam 42 menit. Meskipun hasil ini tidak dimasukkan dalam hasil resmi penelitian karena pengaruh sonar yang mungkin mempengaruhi perilaku paus, tim peneliti menyimpulkan bahwa penyelaman sepanjang itu kemungkinan mencerminkan batas nyata dari perilaku penyelaman hewan ini.
Tiga faktor membantu paus melakukan penyelaman yang dalam.
Penelitian yang dilakukan oleh Nicola Quick mengidentifikasi tiga faktor utama yang membantu paus berparuh Cuvier melakukan penyelaman yang mengesankan. Pertama, darah mereka memiliki konsentrasi protein mioglobin dan hemoglobin yang tinggi, memungkinkan mereka menyimpan banyak oksigen. Selain itu, paus memiliki kemampuan untuk membatasi aliran darah ke bagian luar tubuh, sehingga organ vital tetap mendapatkan pasokan oksigen yang cukup.
Kedua, paus membutuhkan tingkat metabolisme yang rendah agar oksigen tidak terpakai terlalu cepat. Untuk menghemat energi, mereka sering menggunakan teknik gliding saat berenang. Terakhir, paus perlu mengatasi rasa sakit yang mungkin muncul akibat penumpukan asam laktat dalam otot saat berenang.
Mamalia laut yang menyelam dalam juga harus mampu menghadapi tekanan di kedalaman ribuan meter di bawah air. Pada kondisi tekanan tinggi, menjaga paru-paru tetap terbuka adalah tugas sulit karena paru-paru adalah kantung udara yang rentan pecah. Namun, para penyelam memiliki kemampuan untuk menyelaraskan paru-paru mereka, mengurangi volume udara yang perlu dijaga untuk tetap terbuka.
Para ilmuwan meyakini bahwa paus berparuh Cuvier melakukan penyelaman untuk mencari makanan, meskipun jenis makanan yang mereka konsumsi di kedalaman laut masih belum sepenuhnya jelas. Sebuah studi pada tahun 2017 menunjukkan bahwa cumi-cumi adalah salah satu mangsa utama mereka.
Selain paus berparuh Cuvier, beberapa mamalia laut lain juga memiliki kemampuan untuk menyelam sangat dalam. Misalnya, walrus selatan (Mirounga leonina) dapat menyelam hingga kedalaman sekitar 2.000 meter, jumlah yang hampir setara dengan yang dapat dicapai oleh paus sperma (Physeter macrocephalus).