Hutan ‘menari’ setiap kali matahari terbenam

Hutan 'menari' setiap kali matahari terbenam

Liputandelapan8.com, Jakarta – Hutan khusus ini terletak di pulau Sumba, Indonesia. Pulau Sumba merupakan pulau yang masih alami yang terletak di kepulauan Nusa Tenggara. Terkenal dengan airnya yang tenang dan pasir putihnya yang romantis, namun turis berduyun-duyun ke sini bukan karena hal-hal tersebut. Alasan utamanya adalah karena hutan bakau dikenal sebagai hutan “menari” di pulau Sumba setiap kali matahari terbenam.

Mengapa disebut “Hutan Menari”?

Menurut penduduk asli di sini, alasan mengapa hutan ini dinamakan demikian adalah karena bentuk hutan bakau di sepanjang pantai pulau Walakiri.

Setiap matahari terbenam, mereka seolah-olah “menari” bersama matahari. Namun, ungkapan “menari” sebenarnya mengacu pada gambaran batang, akar, dan dahan yang menekuk seperti orang berdiri menari.

Ahli botani mengatakan bahwa mangrove yang tumbuh di hutan bakau dan sekitarnya yang tertutup air seringkali memiliki bentuk yang aneh, dan tak beraturan. Alasannya adalah air memantulkan sinar matahari dari berbagai sudut, sehingga mangrove tidak tumbuh merata. Inilah fenomena pohon yang “memancar”. Tumbuhan dipengaruhi oleh hormon tumbuhan auksin, sehingga tumbuh ke arah sinar matahari sejak awal siklus hidupnya.

Selain itu, lingkungan ekologi mangrove merupakan peralihan antara laut dan darat. Sebaran, perkembangan, dan komposisi jenis mangrove dipengaruhi oleh iklim, hidrologi, salinitas, dan substrat. Sehingga pepohonan di kawasan ini seringkali memiliki bentuk yang aneh.

Penjelasan

Namun, para ahli juga menekankan bahwa bentuk aneh itu membantu melindungi tanah di kawasan pesisir untuk mengurangi erosi akibat hantaman gelombang.

Selain itu, mereka juga membantu menyaring eutrofikasi, sedimen, dan polusi dari lautan dan sungai. Dengan demikian, membantu memurnikan air untuk sistem ekologi di sekitarnya.

Diketahui bahwa fenomena “pohon menari” yang unik ini hanya muncul di pulau Sumba. Hutan ‘menari’ juga hanya muncul setiap kali matahari terbenam. Oleh karena itu, banyak wisatawan serta fotografer profesional dan amatir dari seluruh dunia datang ke sini dengan harapan dapat mengabadikan gambar yang sempurna dari hutan ini.

Dengan matahari yang semakin merosot di langit, hutan ‘menari’ memberikan pengalaman yang mengingatkan kita akan keajaiban alam yang tak terduga. Setiap kali kita menyaksikan tarian ini, kita diingatkan tentang keindahan yang ada di sekitar kita dan betapa pentingnya untuk tetap terhubung dengan alam. Seperti halnya penari yang mengekspresikan perasaan melalui gerakan mereka, hutan juga memberikan pesan tak terucapkan tentang kehidupan, keberlanjutan, dan keajaiban dunia di sekitar kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *