Liputandelapan8.com, Jakarta – Jupiter, proyek pembangunan yang akan membuat superkomputer exascale pertama di Eropa, merupakan kerjasama antara Jerman dan Perancis dengan perkiraan biaya sebesar 500 juta euro.
Superkomputer Jupiter mampu memproses lebih dari satu miliar miliar kalkulasi per detik (exascale). Jupiter ini dibangun bersama oleh Evden dari Prancis serta ParTec dari Jerman. Eviden adalah anak perusahaan dari grup keamanan siber, cloud, dan komputasi kinerja tinggi Atos, sementara ParTec telah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam memasang superkomputer modular.
Menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan pihak Jerman dan Perancis pada akhir pekan, Jupiter, proyek pembangunan yang akan membuat superkomputer memiliki total biaya sebesar 500 juta euro, dengan harga mesin itu sendiri sekitar 273 juta euro. Sistem ini berjalan pada prosesor SiPearl Rhea yang menggunakan arsitektur ARM dan teknologi akselerasi dari Nvidia. Jupiter dioperasikan oleh Jülich Supercomputing Center di Jerman.
Jupiter bermaksud mendukung pengembangan model presisi tinggi
Setelah beroperasi, Jupiter diharapkan dapat mendukung pengembangan model yang sangat akurat dalam sistem yang kompleks. Hal ini termasuk memecahkan masalah terkait perubahan iklim, pandemi, dan energi fusi, serta melayani analisis AI dan data besar. Namun, perkiraan waktu pembangunannya belum diungkapkan.
Saat ini, superkomputer exascale pertama, dan bisa dibilang satu-satunya di dunia, adalah Frontier yang lahir pada tahun 2021. Diproduksi oleh Hewlett Packard Enterprise (HPE) dan berlokasi di Oak Ridge National Laboratory di Tennessee (AS).
Sedangkan superkomputer tercepat di Eropa adalah Lumi milik EuroHPC JU. Terletak di pusat data CSC di Kajaani, Finlandia, mulai tahun 2021, dan mencapai 375 miliar miliar kalkulasi per detik, menempatkannya pada peringkat ketiga dunia.
Superkomputer adalah sistem komputer raksasa, dengan daya komputasi jutaan kali lebih tinggi dibandingkan komputer konvensional. Mereka mampu memecahkan permasalahan dunia yang kompleks dan diterapkan di sebagian besar bidang, seperti simulasi uji coba rudal nuklir, prakiraan cuaca, penelitian iklim, dan pengujian kekuatan enkripsi komputer.
Baru-baru ini, terjadi persaingan antara AS dan Tiongkok dalam pengembangan superkomputer. Superkomputer digunakan tidak hanya untuk keperluan industri, tetapi juga untuk penelitian militer. Selain itu, perusahaan teknologi seperti Facebook dan Google juga ikut serta dalam pengembangan superkomputer dengan tujuan melayani penelitian AI.