Liputandelapan8.com, Hawaii – Pemandangan surga tropis Hawaii yang indah dan damai telah diguncang oleh bencana yang mengejutkan. Kebakaran dahsyat telah melanda kota wisata yang memukau, menghancurkan keindahan alam serta infrastruktur yang ada di kota wisata Hawaii. Dalam peristiwa yang tragis ini, komunitas dan otoritas setempat bekerja keras untuk menghadapi tantangan mengatasi kebakaran yang meluas, sambil berusaha melindungi kekayaan alam dan budaya yang menjadi daya tarik para pengunjung dari seluruh dunia.
Jumlah Korban
Menurut laporan dari Reuters, kebakaran hutan telah hampir meratakan kota resor Lahaina di pulau Maui, Hawaii. Ini berdampak tragis yang mengakibatkan setidaknya 53 orang kehilangan nyawa.
Pejabat setempat yang dikutip oleh Reuters menyebutkan bahwa jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan di Maui terus bertambah, dan hingga 10 Agustus, angka ini diperkirakan masih akan terus naik.
Kebakaran hutan yang melanda pulau Maui, bagian dari negara bagian Hawaii di Amerika Serikat, pertama kali mulai merambat pada malam tanggal 8 Agustus. Sayangnya, kurangnya penilaian situasi yang tepat dari pihak berwenang setempat mengakibatkan kebakaran ini menjalar dengan cepat.
Api menjalar dengan kecepatan yang begitu cepat sehingga banyak warga dan pengunjung terjebak, terdampar di jalan-jalan atau bahkan terpaksa melompat ke laut untuk menyelamatkan diri mereka. Gubernur Hawaii, Josh Green, sebelumnya telah memperingatkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat secara signifikan. Banyak orang mengalami luka bakar, keracunan asap, dan cedera lain akibat kebakaran ini.
Dalam situasi yang genting ini, ribuan turis berusaha untuk meninggalkan Maui. Selain itu, banyak dari mereka harus bermalam di bandara sambil menunggu penerbangan keluar. Saat ini, upaya pemadam kebakaran setempat berhasil memadamkan sekitar 80% dari api di daerah Lahaina. Meskipun demikian, kota ini telah mengalami kerusakan yang parah.
Gubernur Green melaporkan bahwa sekitar 80% dari kota Lahaina telah terbakar habis. Dampaknya cukup besar, dengan setidaknya 271 bangunan hancur atau rusak, dan sekitar 1.700 rumah terkena dampaknya. Lahaina sendiri merupakan salah satu daya tarik utama di Maui. Kota Lahaina sering dikunjungi oleh sekitar 2 juta turis setiap tahunnya, atau sekitar 80% dari total pengunjung pulau tersebut.
Lokasi kebakaran di pulau Maui
Presiden AS, Joe Biden, telah mengumumkan keadaan bencana di Hawaii, memberikan izin bagi individu dan pemilik bisnis yang terdampak untuk mengajukan permohonan bantuan dalam hal perumahan dan pemulihan ekonomi. Meskipun penyebab pasti kebakaran hutan di Maui masih belum ditentukan, para pejabat menyatakan bahwa Layanan Cuaca Nasional telah mengindikasikan bahwa kondisi vegetasi yang kering, angin kencang, dan tingkat kelembapan yang rendah telah menjadi faktor penyebab kebakaran tersebut.
Peristiwa ini menjadi bencana terburuk yang melanda Hawaii sejak tahun 1960. Apalagi terjadi ketika negara bagian tersebut baru saja menjadi bagian dari Amerika Serikat. Pada waktu itu, sebuah tsunami menewaskan 61 orang. Menurut Thomas Smith, seorang profesor geografi lingkungan di London School of Economics and Political Science, kebakaran hutan memang sering terjadi setiap tahun di Hawaii. Namun, kebakaran tahun ini terjadi dengan kecepatan dan ukuran yang jauh lebih besar daripada biasanya.
Kebakaran yang melanda dan menghancurkan kota wisata Hawaii, khususnya Lahaina di pulau Maui, telah meninggalkan dampak yang mendalam. Ribuan orang harus menghadapi kerugian besar, baik secara materi maupun emosional. Tindakan cepat pemerintah dalam mengumumkan keadaan bencana dan memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak adalah langkah penting dalam usaha pemulihan. Semoga warga dan komunitas di Hawaii dapat bersatu untuk mengatasi tantangan ini dan memulihkan kehidupan mereka. Kejadian ini juga mengingatkan kita akan kerentanan lingkungan dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam yang tak terduga.