Liputandelapan8.com, Jakarta – Selamat datang di kehidupan “Mars Putih,” adalah sebuah dunia yang penuh dengan keajaiban dan keunikan, tetapi juga memiliki suhu yang ekstrem yang membuatnya menjadi salah satu tempat terdingin di dunia. Di sini, kita akan menjelajahi bagaimana kehidupan beradaptasi dan berkembang dalam kondisi ekstrem ini, serta mengungkap misteri dan fenomena alam yang membedakan “Mars Putih” dari tempat lain di dunia. Segera, kita akan meresapi keajaiban dan tantangan yang ditawarkan oleh lingkungan yang sangat dingin ini.
Dahulu, Antartika tidak berpenghuni karena iklimnya yang keras dan lokasinya yang terisolasi. Baru pada tahun 1820, orang pertama dapat menginjakkan kaki di sana dan membawa teknologi untuk penelitian. Tidak ada tempat lain di dunia ini yang dapat melihat sekelompok penguin setiap setengah meter seperti di sini. Selain itu, ada juga hal yang sangat istimewa di Antartika:
Lingkungan sekitar berwarna putih dan tidak berbau
Jika di gurun pasir semua sisinya berpasir, maka di Antartika seluruh sisinya tertutup warna putih sehingga sangat sulit menentukan arah. Selain itu, banyak titik di Antartika yang terletak di ketinggian 3000m di atas permukaan laut, sehingga udaranya tipis dan kandungan oksigennya juga rendah. Kebanyakan orang tidak akan bisa mencium bau apa pun di sini.
Bahkan bakteri pun kesulitan hidup karena kedinginan
Suhu rata-rata Antartika adalah -50 derajat Celcius, turun hingga -80 derajat Celcius. Kondisi seperti itu, membuat banyak spesies bakteri tidak mampu bertahan hidup.
Suhu terdingin yang tercatat adalah -97,7 derajat Celcius, hampir mencapai -100 derajat Celcius. Para ilmuwan dan insinyur di Antartika harus mengenakan pakaian berlapis-lapis, sepatu khusus, sarung tangan, dan kacamata, bahkan memakai masker yang menghangatkan udara sebelum mereka menghirupnya. Sebab jika tidak hati-hati, menghirup udara yang terlalu dingin bisa menyebabkan paru-paru menjadi sesak.
Tidak bisa membedakan siang dan malam
Di Antartika, pada musim dingin, matahari tidak terbit di atas cakrawala, sehingga kehidupan di sana berada dalam kegelapan total selama empat bulan. Sebaliknya, pada musim panas, matahari tidak pernah terbenam di bawah cakrawala, sehingga di seluruh Antartika selalu penuh cahaya.
Makanya, saat datang ke sini, ritme biologis masyarakat kacau, sehingga membuat masyarakat kerap kesulitan tidur dan makan. Biasanya, setelah periode 4 bulan gelap, pada hari pertama kembalinya musim panas, orang sering kali bersemangat untuk bangun pagi, menyaksikan matahari terbit, dan merasa jauh lebih segar dan bersemangat.
Kehidupan di Antartika, yang sering disebut sebagai kehidupan ‘Mars putih’ adalah yang terdingin di dunia. Suhu ekstrem, kegelapan total, dan ketidakpastian cuaca adalah ciri khas lingkungan ini. Meskipun demikian, para peneliti dan ilmuwan terus menjelajahi dan mempelajari Antartika untuk memahami lebih dalam tentang planet kita sendiri. Hal ini juga untuk menguji batasan kemampuan manusia. Dalam keangkeran dan keindahan kutub selatan ini, ada pelajaran berharga tentang daya tahan, kerja sama, dan dedikasi untuk menjaga alam semesta yang unik ini tetap utuh.