Liputandelapan8.com, Jakarta – Kisah Anne Boleyn Istri Kedua Raja Henry VIII, ada kisah menarik dari istri kedua Raja Henry VIII, yaitu Anne Boleyn. Sebelum menjadi permaisuri Raja Inggris saat itu, Boleyn awalnya hanya seorang dayang yang bekerja di sejumlah istana kerajaan di Eropa.
Meski begitu, Anne Boleyn di kenal sebagai wanita yang cerdas, kritis, dan mampu memikat hati para bangsawan, salah satunya Raja Henry VIII. Setelah menikah, sayangnya hidup Boleyn justru berakhir tragis karena mendapat fitnah oleh suaminya sendiri, hingga ia harus mendapatkan hukuman mati.
Lahir sekitar tahun 1507
Lantas, seperti apa kisah Anne Boleyn yang berawal menjadi pelayan, lalu berubah drastis menjadi permaisuri raja? Simak ceritanya dalam artikel ini. Mengutip Britannica, tidak di ketahui secara pasti pada tanggal berapa Anne Boleyn lahir, namun menurut sejumlah ahli sejarah ia di yakini lahir sekitar tahun 1507.
Anne Boleyn merupakan anak dari pasangan Thomas Boleyn dan Elizabeth Howard. Boleyn lahir bukan dari keluarga sembarangan, ayahnya merupakan seorang bangsawan dan diplomat ternama di Inggris.
Sedangkan sang ibu, Elizabeth Howard juga berasal dari keluarga bangsawan yang terpandang. Sebab, ayah Elizabeth Howard (kakek Anne Boleyn), yaitu Thomas Howard merupakan The Duke of Norfolk yang kedua.
Di masa mudanya, Anne Boleyn di kenal sebagai sosok wanita yang pintar, cantik, pandai bermain musik, dan cekatan. Hal ini membuat sang ayah menyuruhnya untuk belajar dan meraih ilmu yang lebih banyak di Belanda dan istana kerajaan Prancis.
Menetap di istana Raja Henry VIII
Singkat cerita, Anne Boleyn kemudian pulang kampung ke Inggris pada 1522. Kemudian ia menetap di istana Raja Henry VIII sebagai dayang cari Catherine of Aragon, yang merupakan permaisuri Henry VIII pada saat itu.
Penampilannya yang modis dan punya paras menawan membuat seisi istana Inggris terpesona dengan Anne Boleyn. Nah, salah satu pria bangsawan yang kepincut dengan Boleyn adalah Henry Percy.
Pada suatu waktu, Henry dan Boleyn bertemu dan akhirnya saling jatuh cinta. Mereka akhirnya sepakat untuk melangsungkan pernikahan. Namun, ketika mengajukan rencana tersebut ke Henry VIII, permintaannya di tolak.
Ternyata, Raja Henry VIII yang sudah tahu mengenai kabar Anne Boleyn yang cantik dan rupawan juga tertarik dengannya. Padahal, saat itu Henry VIII masih memiliki istri sah.
Raja Henry VIII semakin menunjukkan rasa sukanya
Mengutip situs Biography, Raja Henry VIII semakin menunjukkan rasa sukanya dengan mengirim sebuah surat kepada Anne Boleyn pada 1525. Surat itu berisi ungkapan rasa sukanya kepada Boleyn dan berusaha menjadikannya sebagai ‘pelayan’ terbaik.
Membaca surat tersebut, Boleyn membalasnya dengan penuh penolakan. Sebab, ia yakin kalau Henry VIII hanya menjadikannya sebagai wanita simpanan, bukan sebagai seorang istri.
Tanggapan Boleyn sangat mengejutkan Henry VIII. Sang raja terus berusaha merayu Boleyn agar mau bersamanya, karena beliau dan Catherine of Aragon belum di karuniai anak laki-laki. Sedikit informasi, Henry VIII begitu ingin memiliki seorang putra karena nantinya di jadikan sebagai pewaris takhta kerajaan.
Agar Henry VIII dapat menikah dengan Boleyn, ia harus bercerai dengan Catherine terlebih dahulu. Sayangnya, perceraian tidak di perbolehkan di bawah aturan gereja Katolik.
Henry VIII dan Anne Boleyn pun melangsungkan pernikahan secara diam-diam
Henry VIII pun putar otak agar ia bisa menceraikan istrinya. Alhasil, ia berargumen kepada pemimpin gereja Katolik saat itu, Paus Clement VII, bahwa pernikahannya dengan Catherine dapat di ceraikan karena sang istri di ketahui telah menikah dengan saudara laki-laki Henry VIII, yakni Arthur, yang meninggal tak lama setelah pernikahan mereka.
Karena tidak mendapat restu, Henry VIII dan Anne Boleyn pun melangsungkan pernikahan secara diam-diam pada 25 Januari 1533. Hal tersebut membuat sang raja dan Uskup Agung Canterbury saat itu, Thomas Cranmer, di kucilkan dari gereja Katolik.
Kejadian itu menimbulkan dampak besar pada sejarah dunia dan agama. Uskup Agung Cranmer menyatakan pernikahan Henry VIII dengan Catherine of Aragon tidak sah karena Catherine adalah saudara ipar perempuan raja. Lalu, Henry VIII secara resmi memisahkan Inggris dari Roma dengan mendirikan Gereja Inggris.
Pada 7 September 1533, pasangan Anne Boleyn dan Henry VIII di karuniai seorang putri bernama Elizabeth I, yang kelak di kenal sebagai Ratu Elizabeth I.
Boleyn kembali melahirkan anak yang kedua
Sebenarnya, Raja Henry VIII agak kurang senang karena ia masih berharap pernikahan dengan Boleyn menghasilkan seorang putra. Lalu pada 1534, Boleyn kembali melahirkan anak yang kedua namun meninggal saat melahirkan.
Pada 1536, Anne Boleyn kembali melahirkan anak yang ketiga dan merupakan seorang laki-laki. Betapa senangnya Raja Henry VIII ketika mengetahui kabar tersebut. Namun nahas, anak yang di harapkan tersebut meninggal dunia ketika lahir.
Raja Henry VIII di kenal sebagai raja playboy karena memiliki banyak istri. Di lansir situs History, Henry VIII telah memiliki enam istri, yang salah satunya adalah Anne Boleyn. Belum lagi sang raja di ketahui memiliki banyak simpanan di dalam istana yang kebanyakan adalah para pelayannya.
Anne Boleyn nampak marah dan tak senang dengan sikap sang suami
Mengetahui hal tersebut, Anne Boleyn nampak marah dan tak senang dengan sikap sang suami yang gemar bermain wanita. Reaksi tersebut membuat Henry VIII geram, di tambah lagi pernikahannya dengan Boleyn tidak menghasilkan anak laki-laki.
Akhirnya, Henry VIII memutuskan membuat rencana untuk menyingkirkan Boleyn dari kehidupannya. Sang raja menuduh Boleyn atas beberapa tuduhan palsu, mulai dari perzinahan, pernikahan inses, dan menggunakan praktik ilmu sihir.
Boleyn kemudian di adili pada 15 Mei 1536. Di pengadilan, ia tetap tenang dan berbicara dengan lantang bahwa dirinya tidak bersalah dan menyangkal semua tuduhan tersebut. Namun apa daya, pada 19 Mei 1536 Boleyn di jatuhi hukuman mati atas tuduhan palsunya itu.
Dieksekusi mati oleh pendekar pedang asal Prancis
Di hari yang sama, Boleyn di bawa ke Tower Green di London, Inggris, untuk di eksekusi mati oleh pendekar pedang asal Prancis. Sebelum di eksekusi, Boleyn menyampaikan pidato singkat kalau ia telah di fitnah dan berpamitan dengan seluruh khalayak.
Setelah dieksekusi mati dengan cara di penggal kepalanya, jasad Anne Boleyn kemudian dikubur di makam tanpa bertanda.
Beberapa hari setelah eksekusi Boleyn, Raja Henry VIII kemudian melangsungkan pernikahan dengan Jane Seymour, yang merupakan salah satu pelayan Boleyn di istana. Jane Seymour resmi menjadi permaisuri ketiga Henry VIII.
Demikian kisah mengenai Anne Boleyn yang berawal dari dayang, kemudian menjadi istri raja, lalu dibunuh dengan sengaja oleh akal-akalan suaminya.