Kisah Gisele Bundchen Ingin Bunuh Diri

Kisah Gisele Bundchen Ingin Bunuh Diri

Liputandelapan8.com, Jakarta – Kisah Gisele Bundchen Ingin Bunuh Diri, Gisele Bundchen mengungkap pernah berencana bunuh diri di puncak karir modeling-nya. Kala itu dia mencoba lompat dari gedung. Saat masih aktif sebagai model, wanita 43 tahun ini harus berjibaku dengan jadwal fashion show yang sangat padat. Saking sibuknya, Gisele tidak punya waktu istirahat, hingga kena mental yang membuatnya mengalami serangan panik.

“Saya (seperti) berada di terowongan. Saya tidak bisa bernapas. Dan kemudian saya mulai berada di studio, dan saya merasa seperti tercekik,” tuturnya dalam wawancara bersama CBS News Sunday Morning, seperti dilansir Female First.

Pemikiran bunuh diri muncul ketika mantan istri atlet Tom Brady ini tinggal di lantai sembilan sebuah gedung apartemen. Kala itu, saat dia masih berusia 23 tahun, sempat tersirat di pikirannya untuk mati.

“Untuk sedetik, saya terpikir untuk lompat dari apartemen,” katanya.

gisele-bundchen_Kisah Gisele Bundchen Ingin Bunuh Diri
Kisah Gisele Bundchen Ingin Bunuh Diri

Sempat mengira bahwa kematian adalah jawaban dari segalanya

Keinginan bunuh diri juga pernah diungkapkan nya saat mempromosikan memoir bertajuk ‘Lessons: My Path to a Meaningful Life’ yang rilis pada 2018. Kepada People, wanita berdarah Brasil ini mengatakan sempat mengira bahwa kematian adalah jawaban dari segalanya.

“Sebenarnya aku punya pemikiran, ‘Jika aku melompat dari atap, ini akan berakhir, dan aku tidak perlu khawatir tentang dunia ini,” katanya.

“Gagasan yang terlintas di benak saya saat itu: Mungkin akan lebih mudah jika saya melompat saja. Semuanya akan berakhir. Saya bisa keluar dari ini,” lanjutnya.

Sekarang kondisi mental Gisele sudah jauh lebih baik dibandingkan dulu.

“Saat aku mengingat kembali momen itu, dan gadis berusia 23 tahun itu, aku ingin menangis. Aku ingin mengatakan kepadanya bahwa semuanya akan baik-baik saja, bahwa dia bahkan belum mulai menjalani hidupnya. Namun pada saat itu, satu-satunya jawaban sepertinya adalah melompat,” curhatnya.

“Sekarang saya dapat memilih lebih banyak hal yang saya inginkan,” pungkasnya.

Informasi ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *