Liputandelapan8.com, Jakarta – Kisah Tentang Wanita Yang Bernama Barbie Oppenheimer, Barbenheimer sempat jadi fenomena di kalangan pecinta film pada bulan Juli lalu. Ketika itu, dua film besar dengan genre yang bertolak belakang dirilis hampir bersamaan yakni Barbie dan Oppenheimer. Keramaian tersebut membuat wanita bernama Barbie Oppenheimer merasa dirinya selalu jadi perbincangan. Bukan dibuat-buat, namanya memang sama dengan dua sinema blockbuster tersebut.
Barbie Oppenheimer merasakan pengalaman yang berbeda musim panas tahun ini. Berkat film Greta Gerwig Barbie dan Christopher Nolan, namanya sering disebut bukan hanya oleh orang-orang terdekat tapi berbagai pemberitaan bahkan meme di media sosial. Wanita asal Newton, Massachusetts, tersebut mengaku suka dengan atensi yang diterima dari nama yang kini sering dikira bercanda.
“Kebanyakan orang tidak percaya ketika aku menyebut namaku. Mereka pikir aku bercanda. Aku bersenang-senang dengan kegilaan itu. Selalu penting untuk menerima kebetulan dalam hidup, bukan?” katanya dilansir New York Post.
Barbie Oppenheimer sendiri memang bukan nama aslinya tapi sebelum kedua film box offife itu rilis wanita 68 tahun tersebut sudah sering dipanggil demikian. Barbie merupakan singkatan dari Barbara yang memang cukup umum digunakan di AS. Sedangkan Oppenheimer merupakan nama belakang suaminya yang memang punya hubungan keluarga dengan J. Robert Oppenheimer.
Barbie tetap senang ketika namanya ramai dibicarakan
Dikatakan jika nenek lima cucu itu beberapa kali berganti nama tapi sejak awal panggilannya adalah Barbie. Karena itu, Barbie tetap senang ketika namanya ramai dibicarakan. “Aku mulai dipanggil Barbie, tulisannya Barbie. Karena ketika itu, semua orang ingin menjadi Barbie. Ketika berusia 12 tahun, aku menggantinya dengan huruf Y lalu Barb. Karena aku tumbuh di Milwaukee, di barat tengah, tentu aku dipanggil Barb. Lalu ketika aku lulus dan bekerja di Mass General, aku dipanggil Barbara. Saat itu aku serius dan profesional,” katanya kepada Slate.
Mengenai perilisan Barbie dan Oppenheimer, Barbie pun ikut menikmati euforia tersebut. Ia bahkan tak ragu untuk memakai t-shirt dengan tulisan ‘Barbenheimer’ juga menonton keduanya yang dinilai sama-sama bagus. Tapi keluarga Barbie memutuskan untuk menonton Oppenheimer terlebih dahulu karena memiliki keterkaitan.
“Ayah suamiku adalah sepupu jauh dari J. Robert jadi kami benar-benar ingin melihat bagaimana mereka membuat ceritanya. Mereka melakukannya dengan baik. Benar-benar sampai ke dilema moral yang dihadapi Oppenheimer. Apakah benar begitu? Itu sebuah pertanyaan bagus,”
“Kedua film sangat berbeda. Aku dibuat tertawa dengan pink, aku harus bilang mereka menaruh Barbie di dunia Barbie dan di kehidupan nyata. Aku tertawa kencang sepanjang film,” tuturnya terkait kedua film.