Liputandelapan8.com, Jakarta – Kisah Tentang Wanita Yang Ditembak Dikepala, Iron Woman, begitu julukan untuk Mutlu Kaya yang disematkan oleh hampir dua juta pengikutnya di TikTok. Julukan tersebut diberikan untuknya karena ada peluru di otaknya setelah kejadian penembakan pada delapan tahun silam. Pada Mei 2015, saat usia 20 tahun, Mutlu menjadi finalis Britain’s Got Talent. Saat itu, Mutlu sangat gembira karena cita-citanya sebagai penyanyi akan segera terwujud.
Namun, beberapa hari setelah tampil di acara TV tersebut, masa depan yang dia bayangkan direnggut darinya. Seorang pria melamarnya, namun cinta si pria ditolak oleh Mutlu. Wanita asal Turki itu kemudian ditembak di bagian kepala oleh si pria yang sakit hati tersebut.
Suatu hari pria tersebut melamar Mutlu dan terjadi penolakan
Pria tersebut bukanlah orang asing. Mereka cukup dekat sejak usia Mutlu 14 tahun, namun kedekatannnya menjadi toxic. Si pria menjadi orang yang mudah cemburu dan emosional. Suatu hari pria tersebut melamar Mutlu dan terjadi penolakan.
Setelah insiden tersebut, Mutlu menghabiskan waktu sekitar dua bulan perawatan intensif. Mutlu berhasil selamat, namun ia mengalami kecacatan. Mutlu tidak dapat menggunakan tangannya dan kehidupan kesehariannya dibantu oleh kursi roda.
Peluru itu tetap bersarang di dalam otaknya, sebuah pengingat permanen akan cobaan berat yang dialaminya. Setelah delapan tahun berlalu, Mutlu masih mencoba menyuarakan keadilan.
Ia pun ingin pemerintah menyikapi kekerasan terhadap perempuan di Turki
Lewat platform TikTok, wanita 28 tahun itu berjuang untuk perubahan agar hukuman bagi orang yang kejam bisa lebih berat. Ia pun ingin pemerintah menyikapi kekerasan terhadap perempuan di Turki dianggap dengan lebih serius.
Mutlu pun mengungkapkan protesnya karena kakaknya, Dilek, dibunuh tiga tahun lalu oleh seorang pria yang mengaku sebagai pacarnya. Dilek ditembak dan dibunuh sehari setelah ulang tahunnya yang ke-35, pada bulan Maret 2020.
“Aku lebih terpukul dibanding kasus peluruku,” ungkap Mutlu, seperti dikutip dari News Sky.
“Orang-orang kejam akan membayar harganya suatu hari nanti,” begitu harapan Mutlu.