Kota mati ini ada di Desa Dargavs di sudut Rusia
Liputandelapan8.com, Jakarta – Kota Mati Di Rusia Yang Mengerikan, Berani Pergi?, sebuah kota pada umumnya diisi oleh penduduk dan lengkap dengan fasilitasnya. Tapi tidak demikian dengan sebuah wilayah di Ossetia Utara, Rusia. Kota ini terkenal dengan nama seramnya sebagai ‘Kota Mati’. Disebut kota mati karena wilayah ini isinya hanya kuburan. Lebih dari 10.000 orang dikubur bersama pakaian dan barang-barangnya. Penduduk setempat percaya bahwa siapa pun yang berani masuk tidak akan kembali hidup-hidup.
Kota mati ini ada di Desa Dargavs, di sudut Rusia yang terpencil di Ossetia Utara, terletak sebuah nekropolis abad pertengahan. Banyak misteri mengenai kuburan yang terletak tepat di seberang perbatasan antara Rusia dan Georgia ini. Tanggal pembangunannya pun masih berupa perkiraan.
Salah satu teori menyebutkan bahwa ketika wilayah itu dipadati penduduk saat invasi Mongol-Tatar abad ke-13, warga setempat yang tinggal di lembah sepanjang 17 km di pegunungan Kaukasus ini mulai membuat kuburan di atas tanah dengan struktur yang sama untuk menghemat ruang. “Tempat ini dibuat tahun 1395 selama invasi Mongol-Tatar,” kata warga setempat, Islam Sosiev.
Kota Orang Mati diciptakan mengikuti tradisi Indo-Iran
Karena banyak orang bersembunyi di pegunungan, lahan bertani jadi semakin kurang. “Setiap makam punya sekitar lebih dari 100 mayat. Menguburkan mayat sebanyak itu di tanah akan makan tempat yang banyak,” kata Sosiev.
Teori lain menyatakan bahwa Kota Orang Mati diciptakan mengikuti tradisi Indo-Iran yang didirikan oleh orang-orang Sarmati. Suku yang bermigrasi yang menetap di Rusia selatan ini menguburkan mayat mereka di atas tanah untuk menghormati tanah itu.
“Sejak zaman kuno, tempat ini adalah lahan kuburan. Antara abad 14-16, crypts mulai bermunculan. Bentuk atapnya berbeda-beda, ada yang kerucut, datar, hingga berbentuk seperti piramida,” kata sejarawan Luidmila Gaboeva.
Saat ini, tempat tersebut terdiri dari 99 kuburan dengan atap melengkung khas abad pertengahan dengan jendela tunggal. Beberapa mayat di dalamnya sangat terawat sehingga daging masih menempel di tulang mereka.
Kisah Kota Orang Mati juga menggambarkan bagian lain dari sejarah kawasan itu, serangkaian epidemi wabah di abad ke-17 dan ke-18. Ada bukti bahwa penduduk yang terinfeksi mengkarantina diri mereka di dalam kuburan, ketika menunggu kematian mendekat.
Beberapa mayat di dalam ruang bawah tanah dikubur di dalam peti mati kayu yang menyerupai perahu, dan satu mayat bahkan ditemukan dengan dayung di sebelahnya. Banyak wisatawan atau pengunjung melakukan perjalanan ribuan kilometer untuk mendatangi pemakaman seluas 1,5 hektar ini.
“Cerita tentang tempat misterius ini sudah terdengar sejak awal abad 20. Sejak itu, para petualang terus berdatangan ke sini,” kata Luidmila Gaboeva. Menurut Luidmila Gaboeva, mereka tidak hanya datang untuk melihat arsitektur abad pertengahan yang terpelihara dengan sangat baik, dan pemandangan pegunungan yang sangat indah. Apakah kamu berani kesana?