Liputandelapan8.com, Jakarta – Sebuah tim ilmuwan melakukan simulasi perjalanan ke Mars dan ruang antarbintang menggunakan layar surya. Layar surya yang terbuat dari aerographite ini berguna untuk membantu pesawat ruang angkasa mencapai Mars.
Sekelompok ilmuwan melihat potensi penggunaan bahan aerographite sebagai layar surya yang dapat digunakan dalam membantu perjalanan pesawat ruang angkasa mencapai Mars dan lokasi yang lebih jauh, seperti yang dilaporkan oleh Interesting Engineering pada tanggal 27 September. Layar surya ini pertama kali diuji di luar angkasa oleh misi LightSail 2 milik Planetary Society. Misi ini membantu meningkatkan orbit satelit kecil CubeSat sejauh 3,2 km. Hal ini hanya dengan menggunakan tenaga penggerak foton atau berkas cahaya dari Matahari. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Acta Astronautica ini menjelaskan secara rinci bagaimana para ilmuwan melakukan simulasi penerbangan ke Mars dan ruang antarbintang menggunakan layar surya.
Para peneliti mensimulasikan dua jalur berbeda
Dalam studi tersebut, tim ahli di balik proyek tersebut mensimulasikan kecepatan pesawat luar angkasa berlayar surya yang terbuat dari aerographite. Mereka mensimulasikan pesawat ruang angkasa berlayar surya dengan massa satu kilogram. Layar surya ini terdiri dari 720 g aerographite, dan luas penampang 104 m2. Para peneliti mengukur kecepatan pesawat berlayar surya saat mencapai Mars dan ruang antarbintang, yang juga dikenal sebagai heliopause, yaitu titik di mana pengaruh angin matahari sudah tidak terasa lagi. Mereka juga mensimulasikan dua rute berbeda dari Bumi yang disebut transit langsung keluar dan transit masuk untuk setiap penerbangan.
Pendekatan ekstroversi langsung untuk perjalanan ke Mars dan batas heliosfer melibatkan penggelaran layar surya dan berangkat dari orbit kutub di sekitar Bumi. Untuk metode transit ke dalam, pesawat luar angkasa berlayar surya akan diangkut dengan roket konvensional ke lokasi 0,6 unit astronomi (AU) dari Matahari. Layar surya kemudian akan terbuka dan memulai perjalanannya menuju Mars atau batas antarbintang.
Tim menemukan bahwa metode ekstroversi langsung memungkinkan pesawat ruang angkasa berlayar surya mencapai Mars dalam 26 hari. Sementara itu, pesawat luar angkasa yang menggunakan metode transit ke dalam akan mencapai Planet Merah dalam 126 hari. Untuk perjalanan menuju heliosfer, metode transit ke dalam membutuhkan waktu 5,3 tahun, sedangkan pendekatan ekstroversi memerlukan waktu 4,2 tahun. Metode transit keluar memerlukan 103 hari perjalanan sebelum dikerahkan. Namun, untuk mencapai heliosfer lebih cepat dikarenakan layar surya mencapai kecepatan maksimum dalam 300 hari. Dengan menggunakan pendekatan penerbangan ke luar, dibutuhkan waktu dua tahun untuk mencapai kecepatan penuh.