Negara China Beri Kompensasi Untuk Wanita Yang Nikah

Negara China Beri Kompensasi Untuk Wanita Yang Nikah

Liputandelapan8.com, Jakarta – Negara China Beri Kompensasi Untuk Wanita Yang Nikah , menikah dan dapat kompensasi dari pemerintah? Kebijakan ini ternyata ada di China. Pemerintah daerah Kabupaten Changshan yang terletak di Provinsi Zhejiang menjanjikan kompensasi bagi pasangan yang menikah saat pengantin wanita nya berusia 25 tahun atau lebih muda. Uang yang diberikan senilai 1,000 yuan atau sekitar Rp 2,1 juta.

Kompensasi, yang hanya berlaku untuk pasangan pertama kali menikah, bertujuan mendorong wanita menikah dan melahirkan anak di usia yang tepat. Selain kompensasi, pihak pemda juga akan menyediakan subsidi untuk membantu orangtua dalam perawatan anak, pendidikan dan kesuburan.

Negara China Beri Kompensasi Untuk Wanita Yang Nikah
Negara China Beri Kompensasi Untuk Wanita Yang Nikah

Menikah di usia lebih dari 29 tahun untuk pria dan hampir 28 tahun untuk wanita

Rata-rata usia pernikahan pertama di China telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir di tengah meningkatnya tingkat industrialisasi, urbanisasi, dan pendidikan. Kebanyakan pasangan menikah di usia lebih dari 29 tahun untuk pria dan hampir 28 tahun untuk wanita, menurut sensus nasional pada 2020. Sementara itu usia sah untuk menikah adalah 22 tahun bagi laki-laki dan 20 tahun bagi perempuan.

Seperti dilaporkan NBC News, para pejabat di berbagai tingkat pemerintahan telah mencoba berbagai langkah untuk meningkatkan angka kelahiran dalam menghadapi krisis demografi yang mengancam di China. Seperti diketahui, masyarakat di Negeri Tirai Bambu menurun pada tahun lalu, untuk pertama kalinya dalam enam dekade.

Pasangan diperbolehkan memiliki hingga tiga anak

Usaha yang telah dilakukan cukup beragam. Termasuk menghapus ‘kebijakan satu anak’ yang berlaku sejak akhir 1970-an hingga 2016. Dulu kebijakan itu diterapkan guna mencegah pertumbuhan populasi yang terlalu cepat.

Namun sejak 2021, pasangan diperbolehkan memiliki hingga tiga anak. Meski begitu upaya pemerintah gagal memberikan dampak yang diinginkan terhadap peningkatan angka kelahiran China.

Pada 2022, angka kelahiran mencapai rekor terendah hingga 1,09. Pusat Penelitian Kependudukan dan Pembangunan Tiongkok mengatakan jumlah anak per perempuan di sana termasuk yang terendah di antara negara-negara dengan populasi lebih dari 100 juta jiwa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *