Liputandelapan9.com, Jakarta – Komentar yang dilontarkan oleh aktris Taiwan, Ruby Rin, tentang Qixi Day mendapat kritik dari berbagai pihak. Saat menghadiri sebuah acara pada 22 Agustus, yang bertepatan dengan tanggal 7 Juli dalam penanggalan lunar, yang juga dikenal sebagai Hari Valentine dalam budaya Tionghoa, Rin ditanya apakah dia berencana merayakan hari tersebut bersama suaminya. Namun, jawaban Rin menuai kontroversi karena dia menyebut Qixi seperti “upacara setan”. Ia menceritakan bahwa ibunya selalu menyarankan untuk membatasi aktivitas di luar rumah dan lebih banyak tinggal di dalam rumah selama bulan ketujuh dalam penanggalan lunar. Lin mengungkapkan bahwa ia patuh terhadap saran ibunya dengan melakukan berbagai pantangan, seperti tidak pulang larut malam, tidak bersiul, dan tidak menjemur pakaian di malam hari. Komentarnya ini memicu reaksi dan diskusi di kalangan masyarakat.
Pernyataan Ruby Rin menyinggung banyak orang
Di platform Sina, komentar-komentar yang mengkritik Ruby Rin telah mendapatkan puluhan ribu suka. Banyak penonton mengekspresikan pendapat mereka, dengan beberapa menulis, “Kali ini, saudara perempuannya sendiri yang menyebabkan masalah.” Mereka merujuk pada kejadian sebelumnya di mana Ruby Rin memberikan ucapan selamat kepada suaminya, Huo Jianhua, pada Peringatan Ketujuh Orang Mati, sementara kali ini dia menyebut Qixi sebagai “upacara setan”. Beberapa pengguna juga mencatat kontradiksi dalam pendekatan Ruby Rin terhadap perayaan tersebut. Meskipun ia tidak merayakan Hari Tujuh Orang Mati, ia merayakan Hari Valentine pada tanggal 14 Februari, yang dinilai oleh banyak orang sebagai tindakan yang tidak sensitif terhadap nilai budaya yang dihormati oleh orang lain.
Menurut Yunanwang, Festival Qixi (yang jatuh pada tanggal 7 Juli dalam penanggalan lunar) adalah festival tradisional dalam budaya Tiongkok. Festival ini sering dikaitkan dengan kisah cinta antara Niu Lang dan Zhi Nu. Dalam legenda, mereka hanya dapat bertemu sekali setahun pada tanggal tersebut di Jembatan O Thuoc. Di saat perpisahan, mereka meratapi dengan sedih, dan air mata mereka yang jatuh ke bumi berubah menjadi hujan. Kejadian ini dikenal sebagai “hujan lumpur”. Karenanya, tanggal tersebut secara bertahap berkembang menjadi Hari Valentine, di mana banyak pasangan mengekspresikan cinta mereka.
Terdapat pandangan beragam tentang komentar Ruby Rin yang mendapat kritik. Beberapa berpendapat bahwa dia tidak sepenuhnya salah. Hal ini mengingat bahwa bulan ketujuh dalam penanggalan lunar dianggap sebagai “bulan hantu” dalam banyak budaya. Para penggemarnya juga membela bahwa niat Ruby Rin mungkin tidak bermaksud merendahkan Qixi. Meskipun demikian, kontroversi ini menggarisbawahi pentingnya sensitivitas budaya dalam berbicara mengenai perayaan yang memiliki makna bagi banyak orang.